Quantcast
Channel: S O F I A | Z H A N Z A
Viewing all 331 articles
Browse latest View live

Kucuk Gelin: Ali-Zehra Couple

$
0
0


Ali ve Zehra. Sumber: @gokhanshn58

Bulan demi bulan udah lewat, dan sekarang mungkin udah hampir empat bulan sejak tau sinetron ini tayang di SCTV, aku masih belum bisa move on. Sekarang udah nggak tayang di tivi Indonesia, karena rating-nya jelek waktu itu. Padahal kalau mereka mau sabar dikit aja, aku jamin ratingnya bisa naik drastis. Tapi yeah, kita mah apa atuh. Stasiun tivi juga bukan milik sendiri. Hihi

Walaupun udah nggak tayang, aku sangat mengapresiasi grup fans Kucuk Gelin, karena sampai sekarang mereka masih kompak dan aktif. Soal usaha agar SCTV nayangin lagi, udah sering banget kita lakuin.  Udah berkali-kali kita nge-tweet pake tagar #SaveZehraSCTV, tapi tetep aja deh tuh stasiun tivi kagak mau berkorban and sabar dikit. Meskipun begitu, kita cukup terhibur karena ada youtube, jadi bisa nonton kapan aja dan di mana aja. Nggak ada subtitle pun nggak peduli. Sok sok paham aja sama omongan mereka. Belajar memahami bahasa tubuh (duh, ngenes banget, ya?). 

Di youtube, channel yang nayangin sinetron ini cukup banyak cause udah diadopsi oleh beberapa negara, kayak Pakistan dengan judul Masoom, Arab Saudi dengan judul Zahrat Al Kadr, Serbia, dan lain-lain. Setahuku sih, kita bisa nonton youtube dari channel Kucuk Gelin, Samanyolu TV, Kure TV, Hira TV, dan buanyak lagi channel berbahasa Arab; kalau mau streaming ya di webnya Kure TV.  Tapi ya itu, no subtitle. Ada subtitle bahasa Arab oleh orang Arab sana, sayangnya pake pengaturan permanen, jadi nggak bisa alih bahasa. So sad...

Sekarang aku mau bahas tentang Ali Zehra, karena kuperhatikan fans mereka banyak banget, jadi lumayan buat ningkatin statistik blog (licik). Bagi haters, my blog doesn’t have space for you! I’ll delete very soon if any comment by haters. Kalau nggak suka ya ngga perlu ditonton, repot banget sampai menjelekkan-jelekkan. Dunia ini udah pengap, ditambah haters, duh tambah bikin sesak napas.

So, guys, biarkan saja haters sibuk sendiri. Waktu kita terlalu berharga buat ngurusin anak-anak alai yang kebanyakan nggak pernah dapat ranking di kelas plus pada males bikin PR (hihi). Daripada sibuk banget menghina, mending sono cari cara buat foto yang bagus. Udah nggak jaman tuh foto profil diedit pake bunga-bunga dan lope-lope. Terus kalau ngefan, nggak perlu fanatik juga kali. Jadilah penonton yang dewasa, okay?

Untuk pasangan Ali-Zehra, aku nggak terlalu berharap mereka bakal akur atau mencintai satu sama lain di akhir nanti. Karena memang tujuan sinetron ini bukan untuk itu. Kebayang ya kalau dibikin manis ceritanya, ntar semua anak ingusan pada minta nikah lagi. Kan gawat! Justru sinetron ini sebagai gambaran buat sebagian masyarakat Turki yang punya tradisi menikahkan anak di bawah umur. Ini lho bahayanya pernikahan bawah umur.
Ali ve Zehra @Gokhanshin58
Sejak pertama tayang, Ali dalam Kucuk Gelin digambarkan sebagai pemuda yang suka berontak dan nggak nurut. Kelumpuhan jadi sebab utama sifat temperamennya. Dikit-dikit marah. Udah nikah sama Zehra, dia mulai labil. Kadang jahat, suka banting-banting, dan kadang baiknya minta ampun. Ali baik ke Zehra karena istrinya itu sering bantuin dia untuk ketemuan sama Suna (pacarnya Ali). Tapi setelah Suna ditembak oleh abangnya sendiri, Ali kembali ke sifat awal. Nggak pernah lagi baik ke Zehra setulus dulu. Sampai akhirnya mereka punya anak, Ali masih sulit ditebak sifatnya. Kadang baik, kadang jahat. Sering jahatnya.

Ali punya ketergantungan dengan obat-obatan, jadi kalau dia habis minum pil-pil dia bakal kehilangan kesadaran. Nggak tau apa yang dia lakuin. Dia juga suka judi. Lengkap ya kejelekannya? Dia pernah mukulin Zahra yang lagi gendong Cemal (anak mereka) sampe babak belur. Tapi pas di rumah, dia minta maaf. Waktu dia kalah judi sampe ngutang banyak banget ke om-om. Hingga akhirnya Zehra diambil si om sama komplotannya buat dijual. Tapi Ali? Dia lemah banget. Bini mau dijual, dia tetap tenang-tenang sajah. Nyebelin, kan?

Di antara setumpuk sifat jelek, terkadang Ali juga baik ke Zehra. Waktu tangan Zehra kesentuh panci panas, Ali mau ngebantuin. Sayangnya Zehra kagak mau. Waktu Zehra pengen keluar ketemu ibunya, Ali juga mau nemenin dan pura-pura mereka sedang ngajak Cemal jalan-jalan. Supaya nggak ketahuan sama orang rumah kalau Zehra mau ketemu ibunya. Sifat Ali yang sulit ditebak inilah yang bikin aku nggak bisa berpaling dari sinetron ini. Jadi penasaran, episode selanjutnya dia baik apa jahat,dan begitu terus sampai sekarang udah episode 86. 
 
Ali ve Zehra. Sumber: @Caglasimsek1
Oh ya, bagi yang belum tau, Zehra diperanin oleh Cagla Simsek, artis Turki yang udah main sinetron sejak kecil banget. Sedangkan Ali diperanin oleh Gokhan Sahin yang masih newbie di dunia persinetronan Turki.  Kucuk Gelin ini drama pertama yang dimainkan Gokhan, dia juga pernah ada di TV SHOW  berjudul Roman Havasi. Tapi nih, baik di Kucuk Gelin maupun Roman Havasi, Gokhan selalu jadi pemain pembantu. Sabar ya Gokhan, insya Allah nanti bisa tuh dapat tawaran jadi pemeran utama. Syukur-syukur mainnya sama Cagla Simsek.

Di dunia nyata, Cagla pernah beberapa kali post foto mereka berdua di facebooknya. Sedangkan Gokhan? Duh dia rajin banget post foto bareng Cagla. Kadang foto beneran, kadang foto yang dia ambil dari adegan-adegan dalam Kucuk Gelin. Sampai bertanya-tanya, Gokhan ini beneran suka Cagla apa hanya sekadar trik agar fotonya di-like banyak orang? Hanya Gokhan dan Allah yang tahu. Hihi...

Sekarang mereka udah masuk season 3. Ada dua pemain tambahan yang jadi ayah Zehra dan ibu tirinya. Dua-duanya aktor terkenal di Turki. Dua hari lalu, Cagla masukin fotonya bareng Gokhan dengan pose yang sama, plus sepatunya juga sama-sama sepatu sport. Lalu beberapa saat kemudian, gantian Gokhan yang post fotonya bareng Cagla duduk di sofa bareng dua orang lain. Tapi jreng-jreng, foto selanjutnya Gokhan nge-crop foto tadi hingga yang terlihat wajahnya dia sama Cagla doang. Sampe bela-belain nge-crop, nih. Tadi malam, Gokhan kembali ngepost fotonya bareng Cagla. Kali ini sudah pake pakaian syuting. Gokhan yang awalnya brewokan sampe mirip Mustafa di Muhtesem Yuzyil, langsung menjelma botak kayak yang kita lihat di episode 83. Di belakangnya ada Zehra dengan pakaian yang sama seperti di episode terakhir season 2. Makin nggak sabar pengen lihat kelanjutannya.
 
Ali ve Zehra. @Caglasimsek1
Tetep kompak ya, Gokhan-Cagla, Zehrali Lovers, Zahra Lovers, dan kalian yang masuk di grup Kucuk Gelin. Jangan ikut-ikutan nge-bully kalau grup sinetron sebelah nge-bully. Kita lihat sampai kapan sinetron ini akan bertahan di rating 3 besar Turki dan bagaimana akhir kisahnya nanti. Semoga happy ending dan peran Ali nggak dimatiin kayak si Azad. 

Bagi yang punya waktu nonton, sekarang udah banyak sinetron Turki di Indonesia. Ada Geng Damai di RCTI, Elif di SCTV, Cinta di Musim Cherry di Trans, dan Shehrazat di Antv. Tinggal pilih dan enjoy! Aku sih nggak ada waktu buat nonton, jadi hanya ngikutin Kucuk Gelin satu-satunya. Happy watching and always keep loving peace.



(Cerpen) Kisah Cinta dari Andalusia

$
0
0


Hari sudah merangkak menjelang siang. Saat seorang laki-laki duduk di atas kuda putih kesayangan sambil menyusuri jalanan berkerikil di antara kebun anggur yang subur. Namanya, Ahmad Abu Walid. Seorang pengembara yang tidak jelas asal usulnya. Ia berkelana dari desa satu ke desa lain, dari negeri satu ke negeri lain. 

Laki-laki itu mengenakan topi terbuat dari sorban yang melilit di kepala. Soal rupa, usah ditanya. Hampir tidak terlihat bentuk hidung dan bibirnya karena tertutup jambang yang sangat semak dan tak terawat. Dua-tiga orang yang berpapasan selalu menatap aneh hingga kepala mereka memutar ke belakang. Ada khawatir yang menggelayut di hati para penduduk itu, takut laki-laki itu penyamun, orang jahat, atau apalah.

Ahmad Abu Walid, dibalik topi yang sudah tidak jelas warna aslinya itu ia menatap hamparan desa baru yang membentang indah di depan. Belum pernah ia memasuki sebuah desa sesegar ini. Rambatan anggur dengan buahnya yang segar bergelayutan. Petani-petani dengan pakaian indah memetik buah-buah yang telah masak, mengumpulkan ke dalam keranjang-keranjang rotan. Ia membiarkan kudanya berjalan lambat, berirama pada setiap langkah yang menapak di atas kerikil.

Kuda putih yang ia tumpangi berhenti, tentu saja atas perintah laki-laki yang menjadi tuannya. Seorang gadis memanggil-manggil. Laki-laki itu memperhatikan dari balik topi. Gadis dengan baju lusuh penuh tambalan. Topi lebar yang ia pakai pun sobek di sana sini. Wajahnya dipenuhi penyakit kulit yang memberikan kesan buruk rupa.
“Tuan, saya menjual susu domba segar. Sudikah tuan membelinya?” Tawar gadis itu sambil menunjukkan keranjang yang hanya dipenuhi lima botol susu.
Lama laki-laki menjawab. Sengaja membuat gadis itu menunggu.
“Saya akan membeli semuanya.” Ucap laki-laki itu yang membuat gadis penjual susu terperanjat kaget sekaligus bahagia. Segera ia memasukkan lima botol susu miliknya ke dalam kantung dari kulit domba, lalu menyerahkan kepada pembeli yang duduk di atas kuda. Sebagai imbalan, gadis itu menerima sepuluh keping uang Andalusia.
Laki-laki itu melanjutkan perjalanan, meninggalkan sang gadis yang memandang hingga hilang di kejauhan. Kini ia memasuki kawasan rumah-rumah penduduk desa itu. Rumah-rumah yang begitu indah dengan bunga-bunga bugenvil aneka warna yang berbunga lebat. Masing-masing rumah juga memiliki kereta kuda.

“Keindahan yang sungguh memikat.” Ucapnya tidak mampu menyembunyikan kekaguman. Ia sudah singgah di banyak negeri, melihat puluhan kastil, namun tak ada yang terlihat sesempurna ini di matanya. Di tengah kesibukan mengagumi rumah-rumah itu, sebuah kereta kuda berlalu di sampingnya. Laki-laki itu mengalihkan perhatian, mengamati wajah samar di balik tirai tipis yang terpasang di jendela kereta kuda. Wajah seorang wanita jelita. Dengan kesal laki-laki itu menghempaskan tangan di atas kepala kudanya, hingga hewan itu meringkik, karena ia tak bisa melihat wajah wanita itu dengan jelas. Meskipun begitu ia tetap duduk diam di atas kudanya, memandangi kereta kuda yang membawa si jelita hingga hilang di ujung pandangan.

Laki-laki itu tetap berjiwa pengelana. Walau desa indah itu sempurna memikat hati, ia tetap melanjutkan perjalanan. Malam harinya ia sudah berada beratus-ratus kilo dari desa indah yang ada di Andaluasia. Ia menyewa kamar dengan harga murah, sekadar untuk istirahat lalu besok kembali menyusuri jalan-jalan yang berdebu di musim panas. Ahmad baru memejamkan mata beberapa puluh menit ketika sebuah mimpi singgah dalam lelapnya. Ia melihat seorang gadis dengan kecantikan seperti para peri. Kecantikan tiada bandingan dan terlihat sangat jelas. Mata bulat bercahaya, alis hitam yang terlukis sempurna, dagu menggantung, dan bentuk wajah berbentuk bulat telur. Wanita itu juga mengenakan selendang di atas rambut, menciptakan sihir yang tidak terceritakan. “Aku di sini untuk melengkapimu, Tuan Ahmad Abu Walid.” ucap wanita itu seraya tersenyum.  Anehnya, laki-laki itu seolah tak punya suara untuk sekedar menanyakan nama si gadis. Hingga ia perlahan hilang bersama kabut yang semakin mengecil. Sambil menggapai-gapai, ia terus memanggil-manggil si gadis hingga terbangun dari mimpi. 

Mimpi yang membuatnya gundah. Wajah gadis itu masih tersisa jelas, juga suaranya yang terus terdengar. Ahmad keluar dari kamar sempit, menaiki kuda menuju puncak bebatuan. Ia pandangi malam dengan kerlip lampu desa-desa di bawah sana sambil mencoba melupakan wajah si gadis dalam mimpi. 

Pagi-pagi sekali Ahmad sudah jauh meninggalkan desa tempatnya bermalam. Begitu terus, hingga waktu membawanya ke musim panas kembali. Ia sudah memiliki uang cukup banyak di kantung, hasil dari bekerja di toko sepatu milik orang Moor. Ia bisa menggunakan uang itu untuk lima bulan perjalanan. Tapi, entah mengapa. Sejak ia melihat gadis jelita dalam mimpinya, laki-laki itu menjadi aneh. Ia memiliki kesenangan untuk selalu menatap malam, merenungkan banyak hal. Mungkinkah ia telah jatuh cinta pada gadis yang datang dalam tidurnya? Begitukah yang dilakukan setiap laki-laki apabila mereka sedang merindukan wanita pujaannya?

Entah mengapa pula, musim panas membawa angin rindu dari desa indah yang tertinggal begitu jauh di belakang. Meski sudah berulang kali mencoba menahan kata hati yang mendesak-desak, pada akhirnya Ahmad menyerah. Firasat mengatakan bahwa gadis jelita yang ada dalam mimpinya adalah gadis yang ada di balik tirai kereta kuda yang pernah ia lihat. Mungkin ini petunjuk Tuhan.

Jadilah, walau sudah beratus-ratus kilometer desa itu tertinggal di belakang. Laki-laki itu memutuskan memutar arah. Sama seperti pertama kali datang, ia tetap bersama kuda putih kesayangan. Tapi sekarang, pakaian yang ia kenakan tak sekusam dulu. Ia membeli beberapa pakaian di tengah perjalanan. Cinta membuatnya ingin terlihat lebih baik. Walau ia tak tahu, apakah cinta itu memang ada di desa yang kini didatanginya untuk kedua kali. Tak ada perubahan pada desa itu, tidak seperti dirinya yang sedikit mau berubah. Begitu juga dengan penduduk yang berpapasan dengannya. Mereka tak sekali pun mau tersenyum. Mungkin karena wajah laki-laki itu masih menyeramkan. Tapi mereka tak lagi memandangi hingga wajah mereka memutar ke belakang. Hey, itu sebuah perubahan.
“Tuan! Tuan dengan kuda putih!”
Ahmad menghentikan kudanya, masih di tempat yang sama seperti setahun yang lalu, tempat ia membeli lima botol susu domba. Laki-laki itu menunggu sang gadis mendekati kudanya sambil mengamati dari balik topi. Mencari perubahan. 

Sayang, tak ada perubahan sama sekali. Tak ada sedikit pun, gadis itu tetap berpakaian kumal dan memiliki wajah yang buruk, hal itu membuat Ahmad kecewa. Seharusnya setiap orang akan lebih baik dari waktu ke waktu.
“Saya senang Tuan kembali ke desa ini. Sudikah Tuan membeli susu-susu domba ini?” Tawar sang gadis buruk rupa sambil memperlihatkan botol-botol susu yang kini berpuluh-puluh jumlahnya. Sang laki-laki tersenyum di balik jambang lebat. Peningkatan jumlah botol susu? Hey, ini sebuah perubahan.
“Tentu saja. Saya akan membeli semuanya” Ia berseru, membuat si gadis begitu senang. Dengan cepat ia membungkus botol-botol susu dan menyerahkan kepada Ahmad. Sebagai imbalan, laki-laki itu memberi sekantung uang Andalusia.
“Ini terlalu banyak, Tuan.”
“Ambil saja.” Kata sang laki-laki lalu segera memacu kudanya berlari kencang.
“Tuan! Boleh saya mengetahui nama Anda?!!!” Teriak sang gadis.
“Ahmad Abu Walid!!!” Jawabnya terdengar samar bersama kepulan debu.
Tujuan laki-laki itu datang kembali ke desa ini belumlah terpenuhi, karena itu ia memacu cepat kudanya menuju rumah-rumah penduduk yang semakin indah, berharap bisa melihat wajah gadis jelita yang ada di dalam kereta setahun lalu. Ia menunggu di atas kudanya yang diam, mengamati setiap kereta kuda yang lewat.

Namun hingga matahari mulai merendah ke Barat, yang dinanti tak kunjung menampakkan wajah. Ia tak kecewa, terus setia menanti. Tak beberapa lama, ia melihat sosok gadis itu. Bukan lagi di dalam kereta kuda, melainkan di depan sebuah rumah. Ia terlihat begitu anggun dari kejauhan. Semakin yakinlah laki-laki itu bahwa si gadis jelita yang hadir dalam mimpinya adalah gadis yang kini dilihatnya. Gadis itu membawa keranjang di tangan lalu memetik beberapa buah apel yang merah di halaman rumah. Baru saja Ahmad berniat turun dari kuda untuk mengajak gadis itu berkenalan, si gadis sudah terlebih dahulu masuk ke dalam rumah. Dan niat itu pun urung ia lakukan.  

Saat langit Barat mulai menyemburkan warna merah, Ahmad kembali melanjutkan perjalanan. Pertemuan tadi sudah cukup sebagai bekal hingga kunjungan tahun depan. Melihat sekilas sosok gadis itu sudah cukup baginya sebagai teman perjalanan. Kali ini tidak ada lagi cerita tentang perjalanan jauh, juga tidak ada negeri-negeri baru yang sangat ingin ia lihat, karena Ahmad sudah bertekad akan bekerja keras, mengumpulkan uang, membangun rumah indah lalu melamar gadis pujaannya. 

Sejak hari itu, ia memulai usaha sebagai penjual pakaian. Satu bulan pertama, usahanya masih biasa saja. Dua bulan kemudian, ia mulai memikirkan ide-ide baru untuk desain pakaian yang dijual. Karena pengalamannya bekerja di toko sepatu, kini pada bulan keempat usaha pakaian itu sudah begitu maju. Apalagi ia pandai berbicara dalam berbagai bahasa negeri lain, semakin banyaklah pembeli yang mendatangi tokonya. Para pembeli itu berasal dari kalangan bangsawan dan orang-orang istana. 

Memasuki bulan kesepuluh, nama laki-laki itu terkenal di seluruh pelosok negeri. Kekayaan yang dimiliki tak ternilai jumlahnya. Ia sudah membangun rumah yang memiliki keindahan mengalahkan istana yang ada di negerinya. Meskipun di tengah kesibukan mengurusi usaha pakaian, ia tetaplah merasa sepi. Setiap malam matanya tertuju pada langit gelap, berbintang, bulan sabit, hingga bulan penuh. Menghitung hari agar cepat sampai pada musim panas. Hingga akhirnya, waktu membawa Ahmad kembali pada kunjungan ketiga di desa yang sudah memikat hatinya. Ia sudah menyiapkan semua yang harus disiapkan.

Hari sedang merangkak mendekati siang saat itu. Saat seorang laki-laki duduk di atas kuda putih kesayangannya. Soal rupa, tidak usah ditanya. Wajahnya sungguh tampan tanpa jambang semak seperti dulu. Pakaiannya indah tiada tara, ia lebih memesona dari pangeran-pangeran yang dimiliki seluruh negeri. Setiap penduduk yang berpapasan dengannya pasti tersenyum lebar sambil menganggukkan kepala, memberi penghormatan. Dialah Ahmad Abu Walid.

Ahmad berhenti, masih di tempat yang sama sepeti setahun dan dua tahun yang lalu. Tempat ia membeli susu domba kepada seorang gadis buruk rupa. Tapi, kali ini laki-laki itu berhenti tanpa panggilan dari sang gadis. Ia berhenti karena merasa seperti ada yang tidak sempurna pada kunjungannya kali ini. Ia diam di atas kuda, menunggu sang gadis penjual susu datang. Mungkin kali ini gadis itu terlambat. Hingga tiga jam kemudian, sang gadis belum juga menampakkan sosoknya. 

Ia memutuskan melanjutkan perjalanan menuju rumah-rumah penduduk. Hingga sampailah ia di depan rumah gadis jelita yang ia kasihi. Halaman rumah itu dipenuhi rangkaian bunga di sana-sini. Orang-orang berpasang-pasangan berdansa dengan gaun-gaun pesta yang indah. Sang laki-laki mulai memiliki firasat tidak nyaman. Ia memanggil seorang penduduk.
“Pesta apakah ini?” tanyanya.
“Pernikahan gadis tercantik desa ini. Lihatlah, mereka pasangan yang sempurna.” jawab laki-laki separuh baya yang Ahmad tanyai sambil menunjuk sepasang pengantin di tengah para tamu. Wanita jelita itu? Dia semakin jelita dengan gaun pengantin yang melekat di tubuhnya.
Mendapati kenyataan itu, bagai terhempas ke jurang rasa sakit yang mendera hati Ahmad. Semua usaha yang sudah ia lakukan seakan hancur bertumpuk di dasar jurang yang dalam. Laki-laki itu melihat sekilas pada pasangan pengantin yang ditunjuk penduduk tadi, ya... memang pasangan yang sempurna. Kini, tinggallah penyesalan yang tersisa di hatinya. Andai saja ia lebih berani setahun yang lalu. Andai saja ia tidak perlu menunggu musim panas untuk melamar gadis itu. Andai saja. Andai saja. Andai saja. 

Ia melanjutkan perjalanan tanpa semangat, memutuskan ini adalah kunjungan terakhirnya di desa itu. Tak ada lagi yang diharapkan. Ia kembali pada kesibukan mengurusi bisnis pakaian. Kini tokonya telah membuka cabang di berbagai tempat. Banyak bangsawan yang menawarkan putri mereka, namun tak satu pun bisa menarik hatinya. Ia telah memiliki segalanya, tapi tak kunjung merasa bahagia. Setiap malam ia tetap bermain dengan wajah jelita itu, membayangkannya di tengah hembusan angin malam yang datang dari lembah-lembah. Begitu terus yang dilakukan Ahmad hingga musim panas kembali datang. Aneh, rasa rindu pada desa itu kembali hadir bersama aroma musim panas, membuatnya tak mampu menepati janji. Keesokan hari, ia memacu kudanya kembali ke desa itu. Entah ada apa di sana sehingga rindu itu selalu datang. Hatinya tertambat di sana, di antara kebun-kebun anggur yang subur. 

Kembali ia berhenti sejenak di tempat ia biasa membeli susu domba. Entah kemana gadis itu. Mungkin ia telah pergi meninggalkan dunia yang menyakitkan ini. Laki-laki itu menambatkan kudanya di pagar, ia duduk merenung di bawah pohon zaitun sambil memandangi kebun-kebun. Saat resahnya benar-benar berada di ujung kesanggupan, saat itulah seorang laki-laki tua menghampiri, mengulurkan setangkai anggur masak.
“Seharusnya engkau tidak boleh bersedih karena cinta, Nak. Jangan terlalu merasa memiliki sesuatu jika kamu tidak mau merasakan sakitnya kehilangan sesuatu. Anggaplah semua yang diberikan padamu hanya titipan, perlakukan ia sebagaimana titipan, kamu merawatnya, menyayanginya sebatas titipan. Hingga jika ia pergi darimu, tak berlarut-larut lukamu. Kamu hanya bersedih karena merasa belum sempurna menjaga titipan itu. Cinta sejatinya kidung kebahagiaan yang membuatmu terus memperbaiki diri untuknya. Lepaskanlah... Jika ia adalah cinta sejati, ia akan pulang ke rumahnya pada waktu yang tepat.” Nasehat si laki-laki tua hingga membuat Ahmad meneteskan air mata tanpa sadar. Ia mengangkat kepala, ingin mengucapkan terimakasih untuk nasehat tak ternilai yang baru saja didengar. Anehnya, tak ada seorang pun di sampingnya. Laki-laki tua itu hilang seperti terbawa angin.
Maka mulai saat itu, Ahmad mulai belajar menunaikan nasehat laki-laki tua. Ia bertekad akan melepaskan cinta di hati dan menanti siapakah yang akan dititipkan kepadanya. Dengan tersenyum ia melanjutkan perjalanan. Berhenti beberapa detik di depan rumah yang mengadakan pesta setahun yang lalu. Mungkin gadis itu sedang hamil tua saat ini atau mungkin sudah memiliki seorang anak berumur dua bulan. Laki-laki itu tersenyum, mengabarkan bahwa ia telah menerima takdirnya. Ia kembali memacu kuda, menikmati perjalanan dengan melewati jalan yang berbeda dari biasa diambil. Tiba-tiba saja jiwa petualangnya kembali datang, ia rindu pada tempat-tempat baru.

Di tengah perjalanan, ia tertarik melihat sebuah restoran yang ramai. Ia turun dari kuda lalu segera masuk ke restoran yang sudah menarik perhatiannya. Semua orang yang duduk di sana memberi penghormatan padanya. Sungguh, ini adalah restoran dengan  keindahan tiada tara. Menariknya, tak hanya orang-orang berpakaian indah yang menikmati hidangan di sana, melainkan para petani dan pedagang biasa pun ramai yang singgah untuk menikmati hidangan.
“Tuan, saya senang Anda berkenan singgah kemari. Anda ingin memesan makanan apa?” Sapa seorang gadis dengan pakaian pelayan yang indah. Sang laki-laki mengenali suara itu. Suara yang sama seperti yang didengar dalam mimpi. Ia segera berdiri, memandang wajah gadis yang ada di hadapannya. Benar saja. Dialah gadis itu, gadis yang pernah dilihat dengan jelas di dalam mimpinya. Gadis yang memiliki kecantikan luar biasa.
“Siapa namamu?” Tanya sang laki-laki.
“Maryam Al Arudia.” Jawab gadis itu dengan wajah heran.
“Namaku Ahmad Abu Walid. Sudah lama  aku mencarimu.”
“Ahmad Abu Walid? Tuan, benarkah itu dirimu? Anda yang beberapa tahun lalu membeli semua susu domba yang saya jual?”
Sang laki-laki sungguh tak menyangka jika gadis yang selama ini ia rindukan adalah sang gadis penjual susu. Ia melihat kembali gadis itu dari bawah hingga ujung kepala. Gadis dari bangsa Moor dengan kain yang menutupi rambutnya, hanya wajah cantiknya yang terlihat. Memang benar, itu adalah gadis penjual susu. Kini ia tak lagi menderita penyakit kulit seperti dulu.
“Tuan Abu Walid, saya selalu menunggu kedatangan Anda. Saya ingin berterimakasih kepada Anda. Berkat uang yang Anda berikan, saya bisa membeli obat yang menyembuhkan penyakit kulit yang saya derita, lalu membangun restoran ini. Semua orang tidak lagi jijik melihat saya sehingga restoran ini cepat berkembang. Terimakasih, Tuan.”  Ucap gadis itu sambil menunduk memberi penghormatan.
“Tak perlu berterima kasih. Aku memikirkanmu sepanjang hari, Maryam.” Ucapnya berterus terang, membuat gadis itu membelalakkan mata, mencari-cari arah pembicaraan laki-laki di depannya.
Tanpa berniat membuat Maryam menunggu, Ahmad melanjutkan kalimatnya. “Aku jatuh cinta padamu. Maukah kamu menikah denganku?” Ia berucap dengan bibir bergetar dan kepala tertunduk.
Maryam menutupi wajah dengan kedua tangan, menjerit kecil. “Saya mencintai Anda sejak pertama kali memanggil Anda tiga tahun yang lalu.”
“Mengapa tidak kamu katakan hal ini sejak dulu?”
“Tidak, tidak akan saya lakukan. Saya yakin, Anda tidak akan memiliki perasaan yang sama jika saya mengatakannya saat itu. Saya merelakan Anda melanjutkan perjalanan, karena cinta sejati akan pulang ke rumahnya. Dengan begitu, saya memiliki waktu untuk memperbaiki diri. Saya yakin, semakin baik diri saya, semakin baik pula laki-laki yang akan dititipkan kepada saya hingga saya pantas untuknya dan ia pun pantas untuk saya.”
Sang laki-laki semakin mengagumi bijaknya gadis itu. Ucapannya mengingatkan kepada laki-laki tua misterius yang memberinya nasehat di kebun anggur, di bawah dahan-dahan zaitun.
“Aku laki-laki ke berapa yang datang melamarmu?” Tanya Ahmad sambil tersenyum bercanda.
“Ke-39.” Bisik Maryam malu-malu. “Tapi Anda tetap yang pertama di hati saya.” Tambahnya dengan senyuman indah.
Ke esokan harinya, digelarlah sebuah pesta pernikahan yang begitu indah. Seluruh penduduk diundang termasuk pasangan yang menikah setahun yang lalu. Pernikahan yang sempurna indah dan memberikan satu pelajaran berarti, bahwa cinta yang sejati akan datang pada mereka yang saling memantaskan diri. Di waktu yang tepat.


Ditulis sekitar 2 tahun lalu

Oh My God: Perjalanan Sang Ateis untuk Menemukan Tuhan

$
0
0
Akting jadi baghwan


Bermula dari seorang pengusaha kelas menengah bernama Kanji yang tidak percaya keberadaan Tuhan. Sehari-hari Kanji bekerja di toko miliknya dengan menjual patung dewa-dewi Hindu, seperti Krishna, Parvati, dan kawan-kawan. Kanji memang berjualan aksesoris Hindu, namun sejatinya semua itu hanyalah sebatas bisnis baginya. Bagi Kanji, Tuhan hanya sebatas buatan manusia, dan Tuhan adalah ladang bisnis.
“Kemarilah, Kanji.” Panggil Muhammad, pemilik toko di samping toko Kanji, yang seorang Muslim.
“Ya.” Kanji mendekat.
Si tetangga yang berpakaian ala Jamaah Tabligh sambil memegang tasbihpun berkata, “Tolong jagakan tokoku selama sebulan.”
“Kenapa?” Tanya Kanji cuek.
“Aku akan menunaikan ibadah haji.”
“Aku sarankan kau untuk memperbaiki tokomu daripada menunaikan ibadah haji.”
“Allah yang akan menjagaku dari syaitan.” Jawab Si Muhammad.
“Hei, tokomu akan rubuh hanya dengan seseorang yang bersin.”
Kanji, Kanji, semua yang ia ucakan memang lucu sekaligus mengena di hati. Terkadang terkesan hanya lelucon, terkadang ada benarnya, dan terkadang juga terlalu kurang ajar. Hingga di suatu siang yang cerah terjadi sebuah gempa kecil, bahkan Kanji sendiri tidak merasa ada getaran gempa, namun televisi menyiarkan bahwa gempa tersebut telah merubuhkan sebuah toko di sebuah pasar (pasar tempat toko Kanji berada).
“Ah, itu pasti tokonya Muhammad.” Kanji yang sedang bermain dengan putranya terkekeh.
Tapi siapa sangka, toko yang rubuh tersebut adalah tokonya sendiri. Anehnya, toko-toko reot di pasar tersebut tidak terusik sedikit pun, tapi toko milik Kanji tidak hanya rubuh dalam artian dinding yang retak-retak. Toko itu benar-benar luruh ke tanah.
Kanji sempat sedih selama beberapa saat, tapi ia masih punya harapan. Selama ini ia rutin membayar premi asuransi, dan sekarang semua kerugiannya akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Dengan bangga Kanji memamerkan surat perjanjiannya dengan perusahaan asuransi pada para tetangga yang berkumpul di depan toko. Padahal orang-orang tersebut, termasuk istrinya, sudah memperingatkan bahwa musibah itu terjadi akibat murka Tuhan.
“Oh, jadi Tuhan merubuhkan tokoku hanya untuk membuktikan keberadaan-Nya?” tanya Kanji masih sombong. “Lalu jika aku masih tidak percaya, Dia akan menimpakan kemurkaan yang lebih besar lagi padaku?!”
“Ya!” Jawab orang-orang serentak.
“Ya apanya? AKU MASIH TIDAK PERCAYA PADANYA!!!” Ucap Kanji lantang sambil menantang langit.
Ditemanii asisten yang paling setia, Kanji mendatangi kantor asuransi. Namun sayang, Si Manajer perusahaan tersebut menolak klaim yang diajukan Kanji dengan alasan musibah tersebut diakibatkan Act of God (kerusakan yang disebabkan Tuhan alias bencana alam). Kanji marah, tidak mau terima. Dia tidak percaya Tuhan, lalu apa urusan Tuhan dengannya? Lalu pada perusahaan asuransi, dia sudah membayar premi, sudah menggadaikan rumahnya, tapi kenapa di saat ia ingin mengklaim justru ditolak?

Keadaan Kanji semakin sulit. Istri dan anak-anaknya pergi dari rumah, mengungsi ke rumah saudara. Tinggallah Kanji sendirian. Ia sangat sedih. Tanah bekas runtuhan toko tidak laku dijual, karena menurut orang-orang, tanah di mana patung dewa tertimbun di dalamnya akan membawa sial.
“Aku tidak mau tahu.” Kata Kanji pada seller yang diamanahi untuk menjual tanahnya. “Seratus tahun yang akan datang, saat orang menemukan patung Krishna terkubur di sana, harga tanah itu akan melonjak 10 kali lipat.”
Kanji tidak menyerah. Ia mengadukan masalahnya ke pengadilan.  Ia marah pada Tuhan, juga pada perusahaan asuransi. Jika musibah yang menimpanya benar Act of God, maka Tuhan harus memberi ganti rugi. Jika tidak benar, maka perusahaan asuransi lah yang harus memberikan ganti rugi. Jujur, selama menonton film ini, aku dibuat kagum pada kecerdasan Kanji. Dia memang ateis, tapi apa yang ia ucapkan selalu masuk akal (Note: jangan nonton setengah-setengah jika tidak mau salah paham).

Sampai di gedung pengadilan, tidak ada satu pun jaksa yang sanggup membantu Kanji, yang ada dia dimaki-maki, dihujat menghina Tuhan, hingga akhirnya seorang jaksa tua plus pesakitan bersedia membantu. Bukan membantu di pengadilan, jaksa tersebut hanya memberi tahu bahwa Kanji bisa membela kasusnya sendiri di pengadilan. Selanjutnya, si jaksa tua membantu menuliskan surat undangan pada pihak-pihak yang dituntut Kanji.

Pada hari yang ditentukan, hadir di persidangan adalah Kanji sendiri dan asisten, manajer perusahaan asuransi, jaksa, dan tiga orang perwakilan dari kuil-kuil Hindu (kalau di Islam, mereka ini para Pak Kiayi dan Bu Nyai). 

“Keberatan, Yang Mulia.” Si Jaksa menginterupsi. “Tuan Kanji mengatakan bahwa melayani Tuhan adalah bisnis.”
“Ya, memang bisnis! Saat pergi ke tempat religius, pertama Anda harus bayar parkir, lalu membayar hanya untuk mengantri, lalu membeli bunga, selimut, dan lilin; kotak sumbangan diletakkan di samping patung, segera setelah Anda membungkuk, Anda harus memasukkan sesuatu ke dalamnya, dan mereka (para imamnya Hindu) bahkan meminta bayaran untuk persembahan pada Tuhan, dan bahkan mendapat bagian dari pajak pendapatan. Lalu di mana bentuk pelayanan mereka? Semua hanya bisnis.”
“Tenang.” Kembali Si Jaksa memotong. “Anggap saja itu bisnis. Lalu kenapa Anda masih menuntut ganti rugi dari mereka? Di perusahaan asuransi itu wajar jika Anda menuntut, karena Anda membayar premi. Tapi di kuil, Anda kan tidak bayar premi ke mereka.”
Kanji menjawab. “Saya juga bayar premi ke kuil mereka selama 18 tahun terakhir, mengikuti saran istri saya. Lihat saya membawa semua kwitansinya. 1501 rupee saya bayar untuk kuil di wilayah Selatan, 1000 rupee saya bayarkan setiap tahun di kandang Dewa Ganesha.” Jeda sebentar. “Yang mulia, dulu ibu saya sakit keras. Lalu pihak kuil berkata ‘bayar kami 11.000 untuk melakukan pemujaan dan lihatlah keajaiban’. Kami pun menuruti dan Ibu Mertua saya meninggal dunia.” Peserta sidang saling pandang. “Total saya sudah membayar premi sebanyak 10 lakh untuk toko-toko mereka.”
“CUKUP! CUKUP!” Teriak si imam Hindu yang botak. “Mereka melakukan dengan suka rela agar hidupnya memperoleh ketenangan dan kesejahteraan!!!”
“Saya pun melakukan demi kesejahteraan keluarga saya.” Balas Kanji, “Tapi Tuhan Anda merampas kesejahteraan dari hidup saya. Karena hanya Tuhan yang bisa menyebabkan gempa bumi. Jadi beritahu saya, tidakkah saya berhak meminta ganti rugi kepada Tuhan?”
“Tuan Kanji.” Panggil Si Jaksa. “Anda punya masalah dengan Tuhan, kan? Jadi mengapa Anda tidak meminta ganti rugi langsung pada-Nya? Mengapa Anda meminta pada pihak kuil?”
“Perusahaan apa yang menyediakan listrik ke rumah Anda?” tanya Kanji.
“Reliance.”
“Jadi jika ada gangguan listrik di rumah Anda, Anda akan menghubungi kantor Reliance, bukan? Anda tidak akan menghubungi Anil Ambani secara langsung, kan?” dan semua hadirin pun tertawa.
Akhirnya dengan bakat argumentasi yang kuat, tuntutan yang diajukan Kanji pun diterima pengadilan. Ceritanya panjang, sama seperti rata-rata film India. Sulit bagiku menuliskan dengan singkat, karena justru momen-momen terbaik terdapat di perdebatan dan ucapan-ucapan Kanji. Keluar dari gedung pengadilan, Kanji didemo oleh masyarakat yang merasa Tuhan mereka dihina. Bahkan Kanji dikejar oleh sekawanan orang suruhan dari pihak kuil. 
Keajaiban mulai terlihat, ternyata Dewa Krishna (yang mereka sebut sebagai Baghwan alias Tuhan) juga mau ikut ambil bagian. Dia turun ke bumi dengan mengendarai motor, menjadi sahabat Kanji, dan memberikan saran-saran terbaik. Pada mulanya, Krishna tidak mengatakan kalau dirinya adalah tuhan. Dia hanya berperan sebagai sahabat yang bijak.
Di kehidupan asli, Akshay Kumar dan Paresh Rawal (Kanji) ini beneran bersahabat, lho. Suka terharu kalo ada dua lelaki bersahabat :'(
Tapi di akhir persidangan, ketika kasus sudah jelas akan dimenangkan oleh Kanji, dan pihak kuil sudah terpojok, Kanji berucap lantang di tengah persidangan, “Sampai hari ini saya mendengar bahwa Tuhan dihormati, disembah, dan dipuja. Tapi sekarang saya baru tahu bahwa Tuhan juga memiliki hak cipta. Hak cipta Tuhan? Orang-orang ini (imam-imam kuil) telah merubah Tuhan menjadi merek dagangan.”

Krishna yang berdiri di antara para peserta sidang di lantai dua tersenyum, lalu berniat akan keluar. Namun Kanji berucap lagi, “Sekarang saya semakin yakin kalau Tuhan memang tidak ada.”

Deg. Krishna berhenti, tertegun.

“Jika Tuhan ada, Dia pasti sudah menyingkirkan penipu kelas dunia seperti mereka. Saya sudah menyampaikan segala pembelaan saya, Yang Mulia. Putusannya kembali kepada Anda.”

Sesutu terjadi! Krishna ingin menegur langsung seseorang yang jelas-jelas mengingkari keberadaannya. Kalimat pengingkaran yang diucapkan oleh Kanji barusan keluar dari hatinya, dan itu tidak bisa lagi dibiarkan.

Apakah yang terjadi selanjutnya? Silakan tonton filmnya. Pasti sudah banyak web yang menyediakan filenya secara gratis. Yang jelas, film ini menceritakan proses seorang ateis sejati menjadi pemuja Tuhan sejati. Dalam film tersebut, Krishna berkata, “Aku tidak seperti yang orang-orang pikirkan. Aku juga punya akal sehat. Aku tidak tertarik dengan persembahan orang-orang. Aku ingin mereka mendistribusikan semua ini untuk orang miskin. Yang aku pedulikan adalah keimanan, cinta, keyakinan, dan kepercayaan mereka.”


“Kepercayaan?” tanya Kanji. “Tapi aku tidak percaya padamu. Aku ateis. Tapi mengapa kau menunjukkan dirimu padaku?”
“Kanji Bhai, apakah kau tahu artinya ateis?” Krishna tersenyum, “Seseorang yang meneliti, berpikir, mengerti, dan mengatakan kalau ini salah, kalau Tuhan tidak ada,  dialah seorang ateis. Itu sebabnya aku muncul di hadapanmu. Karena kau melakukan semua yang dilakukan oleh seorang ateis sejati. Dan seorang ateis sejati bisa menjadi penganut sejati. “
Ah, film ini secara umum memang ditujukan untuk Hindu, tapi kita bisa belajar banyak darinya. Dan menurutku, bagi yang mau berpikir, film ini menekankan satu hal, bahwa segala aksesoris dan pemujaan yang tidak masuk akal sebenarnya tidaklah dibutuhkan Tuhan. Dalam film diperlihatkan bagaimana susu yang digunakan orang-orang untuk ritual agama, pada akhirnya hanya disalurkan ke selokan. Mubazir. Sementara di luar kuil, ada banyak pengemis yang kelaparan. Tidak hanya itu, banyak di antara sekian banyak kuil yang berdiri di dunia ini, sejatinya hanya dijadikan ladang bisnis bagi para pemuka agama mereka. Contohnya, dalam Hindu, bekas tapak kaki si pemuka agama dihargai sekian rupee, dan siapa yang memilikinya akan diberkahi. Di Islam? Bukankah sering kita mendapati jimat-jimat dari Kiayi A , B, dan C? Syukurnya, tidak banyak yang bisa disindir oleh film ini tentang agama Islam. Termasuk dalam film Peekay yang mengambil tema sama. 

Justru dari film Oh My God maupun Peekay, kita akan menemui banyak hal rasional dalam ajaran Islam. Satu hal yang menurut Kanji salah dalam Islam adalah sumbangan selimut ke Masjid. Mungkin hal ini ada di India, tapi di banyak negara tidak ada, kan? Dalam Al Quran dan hadis pun tidak ada yang memerintahkan Muslim untuk menyumbang selimut ke Masjid, kecuali kalau selimut tersebut dimaksudkan untuk hal tertentu (misal disalurkan pada mereka yang butuh). 

Film ini sangat bagus. Bahkan menurutku ide cerita dan dialognya lebih bagus dibandingkan Peekay. Tapi karena Peekay diperankan oleh aktor terkenal (Aamir Khan), jadinya film ini lebih dikenal. But it’s okay, dalam Oh My God, kita juga bisa lihat manusia tampan, kok. Si Krishna diperankan oleh Akshay Kumar. Memang tidak begitu tenar seperti Sharukh, Salman, dan Aamir, tapi Akshay cukup punya nama. Intinya lupakan siapa aktornya, karena jalan cerita dan pesan di dalamnya jauh lebih penting.

“Tuhan bukanlah figur seorang ayah. Tuhan adalah temanku.”—Kanji dalam Oh My God





Seorang Gadis Turki Bernama Elif

$
0
0


 
Namanya Elif, seorang gadis Turki berumur 21 tahun. Aku sudah berteman dengannya di facebook sejak satu tahun lalu, tapi saat itu aku hanya kenal dia sekedarnya saja. Dia pernah mengirimiku pesan di facebook, dan kita menjalin percakapan tidak begitu panjang. Waktu itu yang kutahu dia adalah mahasiswi sekaligus pengajar di sebuah Taman Kanak-Kanak. Setelah itu kami tidak pernah berkomunikasi lagi, hanya saling like apabila salah satu dari kami post status atau foto. Saat dia ulangtahun ke 21 beberapa minggu lalu, aku sempat menuliskan selamat ulang tahun di dindingnya, dan dia membalas dengan kalimat yang jauh lebih manis. Kurasa semua orang Turki memang hobi memuji.

Beberapa hari lalu, iseng aku mengetikkan namanya di search box yang ada di instagram. Banyak sekali nama yang sama muncul, namun instingku mengatakan instagram milik Elif yang kukenal adalah yang paling atas. Sayang sekali, akun tersebut dikunci, pun foto profilnya hanya siluet gelas teh. Baiklah, aku tetap mengirimkan request pada akun tersebut. Hingga beberapa jam kemudian, aku dibuat kaget oleh puluhan notifikasi berwarna merah muncul di layar instagram. Segera aku membukanya, dan oh, semuanya adalah like dari Elif. Akun tersebut benar miliknya dan dia juga mengingatku. Kami saling berbalas komentar di salah satu foto yang pernah ku-upload beberapa minggu lalu. 

Keesokan harinya, aku memasukkan foto selfie di instagram, dan selang beberapa menit Elif mengirimiku pesan langsung. Banyak sekali kalimat pujian darinya. Namun sama seperti kebanyakan orang Turki, Elif pun tidak begitu menguasai bahasa Inggris. Kuperhatikan, dia membalas pesan-pesanku dengan bantuan google terjemahan. Syukurnya, dia tahu basic bahasa Inggris, jadi aku masih bisa menangkap apa yang ia tulis di sana. Sesekali dia juga menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. That’s a honor!

“Sofia, ayo berikan alamat rumahmu, aku ingin sekali mengirimkan sesuatu dari Turki untukmu.” Tulisnya, kali ini dalam bahasa Turki.

Tentu saja aku tidak bisa menerima begitu saja. Bagiku, bersahabat dengannya saja sudah lebih dari cukup. “Oh, my dear Elif. Sungguh jangan mengirimkan apapun untukku. Berteman denganmu saja aku sudah senang, dan tidak mengharapkan apapun lebih daripada itu.”

“Please, Sofia. Ini hanya hadiah kecil. Lagipula saling memberi hadiah itu adalah sunnah. Lutfen, Sofia.”

Akhirnya aku tidak bisa menolak permintaannya. Aku sedikit kecewa ketika dia justru berkali-kali menolak memberikan alamat ketika kuminta. Maksudku, agar aku pun bisa mengiriminya cendera mata suatu saat nanti. Dia bilang tidak mau membenaniku dengan ongkos kirim dan sebagainya, lagipula dia di sana tidak membutuhkan apapun. 

Ah, Elif, dia pandai sekali beralasan.

Elif pernah meng-upload fotonya dengan kerudung biru muda di depan blue Mosque, di tengah cuaca cerah. Ia terlihat sama cantiknya dengan Masjid Biru. Di sana aku berkomentar kalau dia terlihat guzel, dan Blue Mosque juga indah. Lalu balasan dari Elif, “Ayo datanglah ke Turki dan kita pergi bersama ke sana.” Lagi-lagi Elif hanya membuatku menelan ludah. Siapa pula yang tidak ingin berkunjung ke Istanbul. 



Instagram Elif sama dengan instagram gadis Turki lain, semua fotonya terlihat cantik. Dan menurutku, mereka sangat fotogenik. Gaya berkerudung dan berpakaian mereka, dan kecantikannya juga di atas rata-rata. Entah mengapa, aku suka dengan gaya berpakaian wanita Turki dan cara mereka mengenakan hijab. Selalu ada daya tarik tersendiri. Tunik dan coat yang khas sipadu padankan dengan pashmina panjang berbahan sutra.  So, i never borred open their instagram account more and more. Hihi

Sekarang, aku dan Elif berkomunikasi via whatsapp. Dialah yang memberikan nomornya padaku terlebih dahulu. Meskipun bahasa kita berbeda, alhamdulillah kita bisa saling memahami. Terkadang yang kita bahas hanya hal remeh-temeh. Azan yang ia rekam, buku favorit, makanan favorit, tanaman di balkon, binatang peliharaan, resep makanan, dan hal-hal seperti itu. Dia pernah mengirimiku foto-foto saat ia membuat bon apetit ala Turki. Kue tersebut berbentuk segi tiga, sejenis pastri, dan dari keterangan Elif, bahan-bahannya terdiri atas tepung jagung dan keju.





Elif pernah bertanya padaku, apakah aku bisa membaca Al Quran atau tidak. Aku menjawab iya, karena sejak kecil Bapak sudah mengajariku membaca Al Quran. Elif begitu sedih karena dia tidak bisa membaca dengan baik. Mengingat jeadaan Turki pasca runtuhnya Ottoman, aku tidak heran pada pengakuan Elif. Banyak masyarakat Turki yang tidak bisa mengamalkan praktek agama di bawah pemerintahan sekuler, termasuk mengajari anak-anak mereka mengaji. So, wajarlah apa yang dialami Elif.

Selanjutnya, Elif bertanya bagaimana ejaan namaku. Ia bilang, dalam bahasa Turki namaku akan dieja menjadi Safiye. Tapi bagaimana ejaan namaku dalam bahasa Arab? Tanyanya. Kubilang padanya bahwa namaku sudah berdasarkan ejaan Arab. Dari cerita Bapak dan Ibuk, beberapa hari setelah kelahiranku, mereka sibuk mencari nama yang tepat untukku. Akhirnya, nama-nama istri Rasulullah saw ditulis oleh Bapak di dalam potongan-potongan kertas, kemudian digulung, dan Ibuk diminta untuk mengambil salah satu. Ajaib, hingga tiga kali pengulangan, nama Sofia tetap terpilih. Sejak itulah ditetapkan namaku Sofia. Empat belas abad lalu, nama Sofia adalah salah satu istri nabi Muhammad yang berasal dari Yahudi. Namun ia adalah wanita beriman, bahkan sejak belum bertatap muka dengan Nabi. Lain waktu, aku akan membuat tulisan khusus untuk sejarah Sofia dan pernikahannya dengan Rasulullah saw.

Kembali pada Elif, setelag aku bercerita tentang asal muasal namaku, ia pun beriniasiatif menceritakan sejarah namanya. Elif pernah tidak punya nama selama satu minggu, karena orang tuanya belum menemukan nama yang cocok untuknya. Ayah Elif bilang, anak perempuan mereka harus memilih sendiri namanya. Pertama, Sang Ayah memanggilnya ‘Aisye’, tapi sayang Elif tidak merespon apa pun. Lalu, Sang Ayah memanggil ‘Elif’ dan dia pun tertawa. Sejak itulah namanya Elif.

Beberapa hari lalu Elif mengirimiku fotonya saat di mobil. Ia bilang sedang akan berkunjung ke rumah sang nenek di Izmit. Oh ya, sekarang Elif kuliah di Kutahya, sebuah provinsi yang berada di benua Eropa. Dia kuliah di Akdeniz universitesi, jurusan Pre-School.

Satu hari yang lalu Elif berkunjung ke Istanbul, dan dia mengirimi beberapa foto lagi. Hari ini (23/9), Elif pulang ke Izmit untuk persiapan liburan Kurban Bayram (Idul Adha). Ia bilang akan berlibur ke Antalya, sebuah provinsi bagian Mediteranian. Ada sebuah foto pelabuhan di Antalya yang ia kirimkan padaku. Lagi-lagi yang terlihat adalah keindahan. 

Istanbul
Sekian dulu yang bisa kutuliskan tentang sahabatku, Elif. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang yang luas untuknya. Canim benim, her sey icin tesekkurler. Bizi cok seviyoruuuzzz...


Tanjung Uban Bintan, Here I am...!

$
0
0


Bintan oh Bintan, akhirnya di sinilah aku. Pasca wisuda aku memang pilih istirahat selama satu bulan di rumah, ikut saran Ibuk. Setelah itu, aku memutuskan untuk kembali merantau. Bagi orang yang biasa hidup membuana, hidup di kampung halaman terlalu lama itu rasanya suntuk. Bagiku kampung halaman adalah tempat untuk istirahat sekejap saja, kalau lebih dari dua bulan, plus tanpa kegiatan, ditambah sudah graduated, dan dilengkapi sudah berumur 20 tahun, kampung halaman tidak lagi jadi tempat istirahat. Hidup di rumah sendiri pun berasa numpang, dan bawaannya tidak tenang.

Nah, akhirnya, seperti yang pernah kutuliskan dalam blog ini, rencana selanjutnya adalah menyusul sepupuku ke Bintan. Aku punya dua orang sepupu perempuan sekaligus sahabat kecilku dulu di pulau Bintan ini. Satu sudah berkeluarga, dan satunya lagi seumuran denganku. Dulu, begitu aku tamat Aliyah, aku langsung ke Bogor untuk berkuliah, sementara sepupuku langsung ke sini untuk bekerja.

Baiklah, langsung saja kita bercerita tentang Bintan, sebuah pulau yang dikenal dengan pasir putih dan laut birunya, sekaligus dilantik sebagai pulau tercantik kedua setelah Bali. Selama tiga tahun di Bogor, aku sama sekali tidak tahu tentang itu. Kupikir Bintan hanyalah pulau kecil yang tidak begitu tersohor. Uh, tahunya keren sekali, bahkan salah satu areal bernama Lagoi sudah jadi kawasan wisata Internasional. 
 
Salah satu pemandangan di salah satu resort yang ada di Lagoi. (http://blog.gogonesia.com/)
Aku tidak tinggal di kawasan Lagoi. Harus jual diri dulu kali bisa nginep tiap malam di sana. Wong per malamnya saja ada yang nyampe 2000 dolar. Oh, iya, jika kalian mau berwisata ke Lagoi, maka harus siap sedia dolar Singapore. Mereka hanya menerima bayaran dalam mata uang tersebut. Begitu kalian sudah sampai Lagoi, silakan pilih resort mana yang paling pas dengan keinginan dan kocek.  Di sana juga ada Nirwana Resort milik Aburizal Bakrie, lho. Ada Banyan Tree yang terkenal dengan kemahalannya (suami sepupu kerja di sini nih). Dan ada resort-resot lain yang sama kerennya dalam hal pelayanan dan fasilitas. Semua menyediakan pantai dengan keindahan luar biasa. Plus, jika kalian punya uang lebih, boleh juga sewa pulau privat di sana. 
 
Ini pantai yang gratis, pantai Trikora. (http://blog.gogonesia.com/)
Lain waktu aku akan bercerita tentang Lagoi, sekarang aku mau bercertita tentang kota tempatku tinggal. Aku tinggal di kota kecil bernama Tanjung Uban, sekitar 30-40 menit dari pelabuhan Punggur di Batam. Tanjung Uban hanya kota kecil yang manis, dan jujur, sejak pertama kali aku datang ke sini, aku sudah jatuh cinta. Belum ada foto yang bisa kutampilkan, karena memang aku baru dua hari di sini. Pernah jalan-jalan, sayangnya di waktu malam, jadi tidak bisa ambil foto. 

Kota Tanjung Uban adalah kota di pinggir laut biru dengan pasir putih. Kota ini bisa dikelilingi dalam waktu beberapa menit saja dengan motor, kurasa tidak akan menghabiskan satu botol bensin. Banyak tempat makan kecil yang menyediakan meja dan kursi-kursi di luar, jadi pengunjung bisa menikmati makanan sambil menghirup udara segar. Saat malam hari, pemuda-pemudi paling senang nongkrong di ujung halaman masjid terbesar kota ini, karena posisinya ada di bukit. Dari sana, kerlap-kerlip lampu kota akan terlihat dengan jelas. 

Mall? Belum ada di sini. Masyarakat memenuhi kebutuhan mereka dengan berbelanja di minimarket, toserba, pasar tradisional, dan swalayan. Hmm... kalau soal belanja pakaian, di sini sudah banyak butik-butik baik kecil, sedang, maupun besar. Beli sweater rajut pria, kardigan, pashmina, kemeja, tunik, jaket, dll, semuanya kuperhatikan tidak ketinggalam model kok, dibandingkan sama di kota-kota sekelas Bogor. Mau beli pulsa, ponsel, dan alat-alat elektronik lainnya, di sini juga sudah ada konter-konter besar. Mau beli ponsel yang iklannya baru nongol di televisi pun ada. 

Transportasi umum? Hanya ada ojek di sini. Ada beberapa bus, tapi hanya untuk carteran wisata, dan bus khusus karyawan perusahaan. Jadi, di sini berdiri banyak pabrik dan perusahaan, selain kawasan wisata tadi. Pokoknya yang paling maju sekaligus paling banyak menyerap tenaga kerja di sini adalah bagian industri dan pasriwisata. Hebatnya, perusahaan-perusahaan tersebut menyediakan bus khusus untuk menjemput dan mengantar karyawan mereka. Bus lainnya adalah bus antar wilayah penting, misal Tanjung Uban ke Lagoi, Tanjung Uban ke Tanjung Pinang, dan sebaliknya. Pokoknya jalan lebar di sini masih rada lengang. Mobil pribadi pun kurasa jumlahnya tidak sampai seratus.

Pasti pusing ya, apa bedanya Tanjung Uban, Tanjung Pinang, dan Lagoi? Terus Bintan itu yang mana?

Perlu diketahui sahabat sekalian, pulau ini disebut Bintan. Nah, di pulau Bintan ini terletak ibukota provinsi Kepulauan Riau yaitu Tanjung Pinang. Lalu di dalam pulau ini juga ada kecamatan bernama Bintan Utara, Selatan, dll. Di dalam kecamatan bernama Bintan Utara inilah terletak Tanjung Uban. Jadi Tanjung Uban berada di Utara pulau Bintan, sementara Tanjung Pinang ada di Selatan. Sedangkan kawasan Lagoi ada ditengah antara Tanjung Uban dan Tanjung Pinang. Jarak tempuh dengan mobil atau motor sekitar 40 menit dari kedua spot tadi. So, wisatawan lokal biasanya pergi ke Lagoi melalui dua alternatif rute. Pertama, bandara Hang Nadim Batam-pelabuhan Punggur-naik ferry atau speed boat ke Tanjung Uban-kemudian rental mobil menuju Lagoi. Alternatif kedua, landing di bandara Tanjung Pinang dan selanjutnya ambil transportasi darat menuju Lagoi.

Lalu wisatawan internasional? 
 
Di salah satu spot yang ada di kawasan Lagoi (http://mytravelingphotograph.blogspot.co.id/)
Mayangsari Resort di Kawasan Lagoi (http://mytravelingphotograph.blogspot.co.id)
Jangan heran, mereka lebih banyak masuk via Singapore. Ada layanan speed boat atau mungkin kapal pesiar langsung dari Singapore menuju Lagoi. Di Lagoi ini pula ada lapangan golf yang katanya terkeren se-Asia Tenggara. Perancangnya adalah arsitek dari luar yang udah terkenal (I’ll take a research for it as soon as possible and then write a single writing about it, but not yet guys. Now i am taking care of my little cousins).  Hihi
 
Ini nih wujud padang golf yang ada di Lagoi (http://blog.gogonesia.com/)
Baiklah, sekali lagi kukatakan, Tanjung Bintan adalah kota kecil yang manis. Pertama kali datang ke sini, aku sudah jatuh cinta. Pernah kuceritakan dalam satu tulisan, bahwa suatu hari aku ingin mencicipi kehidupan di kota kecil yang tenang. Tidak terlalu ‘ndeso’ sehingga semua akses sulit, tapi tidak juga sepadat dan menyesakkan seperti Jakarta dan sekitarnya. Dan alhamdulillah, sungguh aku tidak pernah menduga, itu sudah kudapatkan di sini. 

Lain waktu, kalau aku sudah berkeliling, i’ll post photo taken by my own self. Doakan semoga kota ini mendatangkan berkah untukku selanjutnya. Aamiiin...

Mengenal Topi dari Masa ke Masa

$
0
0


Siapa yang tidak kenal topi, sebuah aksesoris yang tidak kalah diminati pada jaman ini. Yeah, sekarang hat atu topi memang tidak lagi jadi simbol status sosial seperti pada jaman-jaman Titanic, tahun 1880-1920 an. Kalau masa itu, semakin banyak riasan bunga plus bulu di topi, bisa dipastikan dia berasal dari golongan atas. Terlebih kalau dia pakai gaun kembang yang bikin segala aktivitas jadi serba sulit. Kurasa, orang jaman itu lebih peduli ‘status’ ketimbang kenyamanan saat berpakaian. Yeah, you could see di film Titanic seperti apa menderitanya pemeran utama wanita di sana. Hingga akhirnya Perang Dunia I menyelamatkan manusia dari jaman pemborosan topi ini.
 
http://blog.tuppencehapenny.co.uk
Bisa ngebayangin kepala ditambah benda segini besar?
Main di pelem apa, sih?
Masuk pada tahun 1920 (dimulai saat PD I berakhir), topi sudah mengalami revolusi jadi lebih simpel dan easy to wear. Kurasa jaman ini adalah kebalikan dari topi pada era sebelumnya, bahkan ada yang sangat kecil sampai mirip cangkir di atas gulungan rambut. Pada  jaman ini, topi dipakai terlalu ke depan, hampir menutupi mata. So, ketika mereka mau melihat sesuatu, ya harus mendongak dulu. Pada musim panas mereka pilih menggunakan topi ala-ala pantai yang pinggirnya lebar, namun perbedaan dari jaman sebelumnya, topi tersebut tidak dilengkapi bunga setaman dan bulu sekandang. Nah, sejak jaman inilah payung tersingkirkan dari dunia fashion, karena mereka pilih pakai topi lebar ketimbang bawa-bawa payung. Asal tahu aja lho, di era sebelumnya, payung itu identik sebagai aksesoris fashion. Mau hujan mau panas, mereka teteup deh buka payung, kadang dijadikan ala-ala tongkat.



http://blog.tuppencehapenny.co.uk
Di antara sekian banyak model di era ini, tipe cloche adalah yang mendominasi (aelida.com)


Dimulai tahun 1950, topi sudah berganti trend lagi. Perempuan masa itu lebih suka topi simpel, aneka model, tapi tidak lagi dipakai hingga menutupi mata. Yeah, mereka lebih fashionable, meskipun menurutku, topi jaman 1920 tidak kalah keren. Jaman ini, sudah ada gaya topi yang mirip lempengan martabak. You can see at the photo bellow, yes!
 
http://blog.tuppencehapenny.co.uk
Perwakilan masa itu adalah film Gone with Wind
http://blog.tuppencehapenny.co.uk
Era 1950 (vintagehandbook.wordpress.com)
Tahun 1960, topi berganti model jadi ala-ala karung. Yeah, bisa dibilang seperti topi bulu orang Rusia, bedanya di jaman itu topi punya aneka inovasi, tidak melulu satu warna. Topi sejenis turban dan bando lebar juga muncul di era ini.

Topi jadi miskin model saat kita masuk ke tahun 1970. Masa ini para wanita lebih suka pakai topi bertepi. Yah kalau pas cuaca panas, mereka pilih yang bertepi lebar. Kalau dingin, pilih yang sempit. Tapi semuanya tidak jauh-jauh dari bentuk topi bertepi.
 
http://blog.tuppencehapenny.co.uk
kathrynmenue.wordpress.com
http://blog.tuppencehapenny.co.uk
1970 era (www.aliexpress.com)
Tenang saja urusan topi, karena kita (alhamdulillah) hidup di jaman kombinasi. Why? Yeah, jaman sekarang mah semuanya serba campur aduk, semua boleh dipakai. Meskipun koleksi para desainer kenamaan yang biasanya dijadikan perwakilan mode di tahun tertentu, tapi kita setuju kan kalau sekarang adalah jaman orang menjunjung tinggi kebebasan. Tidak hanya topi, kita pun sudah mencampur adukkan mode pakaian. Namun secara umum, topi jaman sekarang dijadikan lebih simpel. Topi berbunga atau bentuk cangkir teh biasanya digunakan dalam acara tertentu seperti fashion show atau konser. Untuk sehari-hari, jangan salah, ada juga kok yang berani pakai topi model jadoel. Namun umumnya mereka adalah kalangan fashion icon yang suka dibilang be a fashion daripada follow the fashion. Intinya mix and match fashion ala mereka sendiri. Topi diambil dari tahun sebelum PD I, kemeja ala tahun 1950, dan celana bawahan lebar ala A Rafiq pun oke-oke saja. 
 
Cloche dari tahun 1920 ala Jolie (glamourdaze.com)
Kate menggunakan topi ala Jackie Kennedy dari tahun 1960 (hrhduchesskate.blogspot.com)
Kalau soal fashion, Kate emang ratunya. Tentukan sendiri dia ambil topi dari abad ke berapa. (nobedopacina.comuf.com)
Ala tahun 70-an (www.aliexpress.com)
Biarpun ini jaman bebas, tetap saja ya kita punya model topi yang mewakili jaman. Lihat saja di toko-toko hingga lapaknya pedagang kaki lima, sekarang yang banyak dijual plus banyak dipakai untuk aktivitas sehari-hari adalah jenis topi fedora, baseball, top hat, gatsby, bowler, akuba, dan boater. Nah, yang paling banyak digemari kayaknya fedora, deh. Banyak sekali toko offline and online yang menyediakan topi jenis fedora ini. See the photos!
 
Fedora, topi jadul yang dihidupkan kembali oleh Avril (www.pinterest.com)
Topi gatsby ala Maher Zain  (pinterest).
So, kamu lebih suka pakai topi ala tahun berapa?
  

Mohamed Zeyara: Inspiration from Our Greatest Teacher

$
0
0


O you who believe! If you help (in the cause of) Allah, He will help you, and make your foothold firm—Surah Muhammad: 7

Cerita ini adalah tentang seorang pemuda yang jatuh cinta pada seorang gadis. Sebuah cinta yang benar dengan niat tulus dan lurus. Cinta berlandaskan pada aturan-aturan Allah. Hingga tanpa ragu dan menunggu terlalu lama, si pemuda bersama seorang Imam segera datang bertamu pada si ayah perempuan. Semua maksud dan tujuan kedatangan mereka disampaikan sang imam dengan bahasa yang baik, bahwa pemuda di sampingnya ingin mengkhitbah putri pemilik rumah. Imam tersebut menjelaskan betapa pemuda ini adalah pemuda salih, rajin ke masjid, dan menegakkan shalat lima waktu.

Bapak si gadis mendengarkan dengan khidmat, kemudian bertanya umur, bertanya pekerjaan, lalu beralih mengungkapkan keinginannya. Pemuda itu bisa menikah dengan putrinya, asal ia mampu memenuhi ‘harga pernikahan’ senilai 50.000 dolar, karena memang begitulah adat istiadat yang berkembang di masyarakat. 

Pemuda tersebut kaget mendengar angka yang disebutkan, begitu pula sang imam. Sayang, meski sang imam sudah membujuk agar bapak wanita mau bertoleransi, permintaan tersebut tidak tergoyahkan sedikit pun. Harga 50.000 dolar adalah harga mati.
“I’ll try my best.” Ucap si pemuda. Tentu dengan wajah kecewa. Ia hanyalah pekerja serabutan, lalu bagaimana bisa uang sebesar itu bisa ia dapatkan?
Mereka berpamitan dan sejak itu si pemuda terus berusaha untuk mengumpulkan uang. Satu bulan berlalu. Selama satu bulan itu pula ia bekerja, dan tetap saja jumlah tadi belum terpenuhi. Sang Ibu pun dengan tulus memberikan perhiasannya sebagai tambahan. Setelah meminta restu sang ibu dan memeluknya,  si pemuda kembali menemui ayah wanita yang ia cintai. Kali ini ia datang sendiri tanpa seorang imam.
“Oh, you are too late.” Ucap si ayah begitu membuka pintu dan mendengarkan maksud kedatangan si pemuda.
“Late? Mean?”
Pintu di belakang mereka kembali terbuka, kemudian masuk seorang pria dewasa. Di belakang pria itu berjalan perempuan yang ia coba khitbah satu bulan lalu. Ternyata perempuan yang dikasihi telah menjadi milik pria lain. Pemuda itu kecewa dan marah. Ia jadi malas-malasan bekerja dan selalu marah-marah, hingga seorang teman memberi nasehat, “Bersabarlah. Ini adalah salah satu ujian Allah yang akan membawamu ke Jannah.” Pemuda itu pulang dan menangis dalam pelukan sang ibu.



***
Itu tadi adalah cerita dalam video inspiratif berjudul ‘The Price of Marriage’ yang kutonton satu tahun lalu di channel youtube. Si pembuat video sekaligus pemeran dalam video ini adalah seorang pemuda Muslim yang istimewa. Kenapa istimewa? 

Ayolah, akan kuajak kamu berkenalan dengannya.

Sebenarnya, aku sudah berpikir untuk menulis tentang pemuda ini sejak berbulan-bulan lalu. Tapi semakin kuat niat untuk menulis tentangnya, semakin pula aku ketakutan sendiri. Ya, beban bagi seorang penulis (baik itu amatir maupun profesional)—jika yang mereka tulis adalah kenyataan yang mengagumkan—adalah takut tulisannya tidak seindah kenyataan. Demikian pula aku. 

Tidak hanya itu, untuk menulis tentang seseorang yang berbeda gender, aku takut penilaianku justru bersifat objektif pada keindahan fisik semata. Terlebih pemuda yang akan kita bahas memang sudah tersertifikasi keindahan rupanya. Jadilah aku harus berjuang keras untuk mengesampingkan penilaian ‘naluriah’ dan lebih pada ‘apa yang sudah dan sedang ia lakukan sehingga layak disebut pemuda istimewa?’



Nama lengkapnya Mohamed Zeyara, dan untuk mempermudahku dalam menulis, marilah kita panggil dia ‘Zey’. Ia lahir di Kanada 21 tahun silam, tumbuh di Gaza Palestina, lalu pada umur 12 tahun ia kembali ke Toronto, Kanada. Dunia mengenalnya sebagai public speaker, film maker, activist, dan mahasiswa medical science. Dalam sebuah forum, ia pernah menyinggung betapa cintanya ia pada dunia kedokteran. Mungkin karena di masa kecil, ia banyak menyaksikan seperti apa kehidupan masyarakat Palestina yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.

Zey memiliki banyak follower di semua akun sosial media miliknya, namun semua itu bermula dari youtube. Sejauh ini sudah ada puluhan video inspiratif yang bisa kamu saksikan di channel miliknya: Mohamed Zeyara. Tahun lalu, dalam sebuah convention besar di Amerika Utara, Zey menjadi salah satu speaker bersama partner youtube videonya: Syeikh Omar Suleiman. 

Dalam pidatonya, Zey memuji Syeikh Omar yang sangat memperhatikan detail pada setiap video yang mereka garap. Bahkan hingga pernak-pernik yang tertempel di dinding pun tidak luput dari perhatian Sheikh tersebut. Zey bercerita, dulu ia membuat video dengan sangat mudah. Cukup menghadap kamera lalu bicara, maka semua selesai. Hingga kemudian Sheikh Omar memberikan kritikan, “Inilah masalah yang melanda umat Islam. Kita ini pemalas! Cobalah kamu sempurnakan videomu, maka inspirasi yang tercipta pun akan menjadi sempurna.”

Zey kemudian menyemangati setiap orang yang hadir di forum tersebut agar menyempurnakan apa yang dikerjakan. Kita tidak bisa melakukan semua hal, tapi kita bisa memilih satu tantangan, kemudian menyempurnakan pekerjaan dalam tantangan tersebut. Ia mengambil contoh dari para sahabat, yaitu Khalid bin Walid yang dikenal sebagai pemimpin perang yang sangat tangguh, tidak terkalahkan. Lalu Umar Ibn Khattab yang menjadi simbol antara yang hak dan yang batil. Dua contoh tersebut adalah bukti bahwa manusia tidak bisa sempurna dalam semua bidang, melainkan cukup fokus pada satu hal yang kita cinta, sehingga lahirlah kesanggupan untuk memperjuangkan hal tersebut.
“The youth should search for something that they are good at. If you love something and you’re successful, people will like it and they will support you.” Ucap Zey di salah satu wawancara. "If you see something that needs changing, change it! But don't do nothing, because laziness is killing us."
Saat ini, kita semua mengakui bahwa Islam memiliki citra yang sangat buruk di media-media. Jangankan yang non muslim, aku yang Muslim saja selalu ngeri tiap kali menjumpai berita tentang Islam (khususnya media Barat). Jadi sebagai solusi, Islam membutuhkan banyak pejuang media yang bisa menyampaikan kedamaian Islam, bukan aksi-aksi Muslim tidak bertanggung jawab yang identik dengan terorisme dan konflik. Itulah yang dilakukan Zey.

Melalui akun media sosialnya, terutama youtube, Zey terus menyiarkan tentang keindahan Islam, juga ketinggian akhlak suri tauladan kita nabi Muhammad saw. Dalam setiap video, selalu ditampilkan bagaimana seharusnya seorang Muslim berperilaku seperti yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw. 

Salah satu video favoritku adalah yang berjudul ‘Whipped Cream and Cheerios’. Bercerita tentang Zey dan keponakannya bernama Fatima. Dalam video diperlihatkan bagaimana Zey yang mulanya tidak tahu cara meng-handle anak kecil, tiba-tiba harus mengajak keponakannya bermain, memasak, menidurkan, memakaikan baju, dan topi cantik. Dari video ini kita belajar bagaimana caranya menyayangi anak kecil, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh our greatest teacher: Muhammad saw. Terkadang kita bertindak tidak sabar dan tidak mau memaklumi kesalahan-kesalahan anak kecil, lupa bahwa kita juga pernah seperti mereka.



Aku bersyukur menonton video ini, karena tadi sore saat tulisan ini hampir selesai, sepupuku yang masih berumur 7 tahun menekan close button dan wushh tidak ada lagi kata yang tersisa. Semua hanya karena ia ingin menonton film Doraemon di laptop. Memang sedikit kesal, tapi tiba-tiba aku teringat video ‘Whipped Cream and Cheerios’, hingga perlahan aku bisa meng-handle emosi. Sepupuku belum paham betapa berharganya tulisan yang sudah kubuat, yang ia tahu film kesukaannya ada di sini. Seperti yang pernah kuajarkan, tiap kali akan membuka folder baru, namun masih ada halaman yang terbuka, ia harus menekan close button di kanan atas. Itulah yang ia lakukan. Sepupu kecilku tidak salah. Sebagai orang dewasa, akulah yang harus memakluminya. 

Masih banyak video inspiratif lainnya yang bisa kamu saksikan, dan insya Allah ada banyak hal yang bisa dipelajari. Terkadang ada saat tertentu kita merasakan iman yang melemah, bahkan untuk bangkit mendirikan shalat saja berat sekali. Kurasa, jika tidak sempat menghadiri acara keagamaan, video-video karya Zey ini bisa membantu men-charge iman. Naik turunnya iman memang hal yang wajar, asal kita tidak berdiam diri saja. Ada banyak cara untuk mengatasi hal tersebut.

Baiklah, adapun informasi terbaru tentang Zey, saat ini ia berpartisipasi dalam kegiatan rekontruksi desa Al Najwa di Mali. Ia juga ikut turun ke lapangan bersama rombongan dari Pious Projects of America. Di sana mereka membangun sekolah, Masjid, fasilitas kesehatan, juga menyediakan air bersih. Mereka membuka space for donation di website resmi https://www.piousprojects.org/campaign?id=123. Dalam web itu juga, kamu bisa melihat video dokumenter Zey dan tim selama perjalanan mereka ke Mali, Afrika. Dari perjalanan-perjalanan yang pernah ia lakukan itu pula, Zey mengaku ada banyak hal yang lebih penting untuk dirisaukan daripada risau pada produk Apple terbaru. Yah, pasti ada yang tersindir.


Well done, Zey! Kita bangga sekaligus iri padamu. Iri karena sejauh ini tidak ada hal yang begitu berharga untuk dilakukan atau diberikan demi kemaslahatan orang banyak. But, it’s okay, a  journey of a thousand miles must begin with a singlestep. So, kita bisa memulai dari hal-hal terkecil dan untuk orang-orang terdekat. Semoga janji Allah swt dalam surah Muhammad ayat 7 menyertai kita semua. Aamiin insya Allah...

All photos and information credit to Mohamed Zeyara social media accounts and http://wnymuslims.org/.

Biar Smartphone Murah, Namun Berkualitas

$
0
0


Pinterest
Siapa yang tidak tertarik untuk memiliki sebuah smartphone dengan spesifikasi berkualitas, desain yang stylish dan harga yang murah. Semua orang pasti tertarik untuk memilikinya. Beberapa kalangan dengan budget terbatas, seperti pelajar dan mahasiswa pasti akan mencari jenis smartphone ini. Persaingan antar produsen smartphone memang terus mengalami peningkatan. Selain brand smartphone lama, banyak pula brand baru yang menawarkan produk mereka dengan harga super miring. Hal ini tentu mengundang banyak reaksi dari pengguna smartphone. Sebagian banyak yang menyambut baik dan berlomba untuk mendapatkannya. Namun, sebagian lagi justru meragukan kehadiran smartphone murah dengan spesifikasi lengkap seperti smart phone mahal.

Nah, disinilah kemampuan kita dalam memilih smartphone diuji. Sebagai konsumen, kita tentu ingin mendapatkan produk terbaik yang juga tidak membuat kantong kita bolong. Oleh karena itu, ada beberapa pertimbangan yang harus anda lakukan untuk mendapatkan smartphone murah namun berkualitas baik.

Pertama, jangan terpengaruh dengan merek. Merek smartphone terkenal pasti memiliki harga yang jauh lebih mahal atau sedikit lebih mahal dari pada merek lain yang belum terkenal, padahal keduanya memiliki spesifikasi dan kualitas yang sama. Oleh karena itu, penting bagi anda untuk melakukan review atau mencari informasi tentang beragam merek smartphone murah dengan spesifikasi berkualitas yang anda incar. 

Kedua, banyak smartphone murah yang menawarkan spesifikasi yang sama namun menggunakan sistem operasi yang berbeda. Untuk mendapatkan kepuasan dalam pemakaian smartphone, maka penting bagi anda untuk mengetahui jenis sistem operasi terbaru atau sistem operasi standar yang mampu mendukung kinerja smartphone dengan sangat baik.

Ketiga, pilih smartphone dengan dukungan penyimpanan internal atau eksternal yang memadai. Saat ini sudah banyak beredar dipasaran tentang smartphone yang sudah dilengkapi memori internal lebih besar dan juga kapasitas memori eksternal lebih besar. penyimpanan dengan kapasitas besar saat ini memang dibutuhkan untuk menyimpan berbagai data, gambar, video, aplikasi, dan masih banyak lagi. 

Keempat, resolusi kamera. Saat ini kamera ponsel menjadi hal yang paling diutamakan oleh pengguna smartphone. Tentu saja tren berselfie atau mengunggah foto ke sosial media menjadi salah satu pemicunya. Oleh karena itu, pilih smartphone yang menawarkan resolusi kamera depan atau belakang yang mumpuni untuk membidik sebuah objek.

Nah, itulah beberapa pertimbangan yang wajib anda lakukan saat sedang mencari cari smartphone dengan harga murah namun memiliki kualitas yang baik. Walau bagaimanapun, sudah menjadi sebuah hal yang lumrah bagi seorang konsumen untuk mendapatkan produk terbaik yang sesuai dengan budget yang dimiliki. Anda pun tidak perlu ragu atau malu memiliki smartphone dengan harga murah, karena yang terpenting bukan soal harga, namun fasilitas yang baik dari smartphone tersebut.

Westlife: The Everlasting Love

$
0
0


Generasi akhir 80 hingga pertengahan 90, ingat masa lalu lagi yukkk...! Jadi ceritanya malam ini aku kangen berat pada masa kecil, terus pas buka musik di playlist, malah buka Flying Without Wings-nya Westlife. Tiba-tiba aku malah merindukan boyband satu ini. Rindu banget. Langsung buka youtube dan putar semua video-video single mereka. Percaya atau nggak, aku sampai meneteskan air mata. Nggak nyangka aja masa-masa sibuk dengan Westlife sudah jauh tertinggal di belakang. Lagu-lagu mereka seperti membawa kembali suasana masa kecil dulu.

To be honest, aku bukan tipe orang yang suka ngikutin perkembangan musik. Silakan kalau mau lihat file musik di ponsel dan laptopku, isinya sangat berbeda dengan kebanyakan teman. Aku hanya menyimpan lagu yang kusuka, yang penuh kenangan, yang liriknya dalam, yang instrumennya menentramkan, dan memang jarang banget ada lagu-lagu yang lagi popular saat ini. Bagiku sebuah lagu tidak hanya sebatas cool atau easy listening, tapi juga seberapa dalam lirik dan seberapa serius si penyanyi membawakannya. And I found those all in Westlife! 

Seingatku jaman-jaman umur di bawah 10 tahun, selain Westlife, generasi kami juga mengenal boyband lain seperti Backstreet Boys, Hanson, Boyzone, dan N'Sync. But bagiku Westlife more special, karena lagu-lagunya telah berjasa menemani masa-masa pertumbuhanku, termasuk nih ya menemani belajar bahasa Inggris. Tapi kenapa semuanya sudah jadi kenangan? Hiks.



Kapan Aku Pertama Kali Dengar Lagu Westlife?

“I have a dream, a song to sing
To help me cope with anything
If you see the wonder of a fairy tale
You can take the future even if you fail”

Yuhu, siapa yang tidak ingat lirik satu ini? Yang jelas pertama kali aku nemu di buku bahasa Inggris semasa SD. Tapi sayang, karena aku tinggal di pulau terpencil dengan akses sulit, aku tidak ingat persis kapan mendengar lagunya untuk pertama kali. Masih sebatas lirik. Lalu masuk umur 13 tahun, tepatnya saat aku hijrah ke Pekanbaru untuk melanjutkan SMA, di sinilah untuk pertama kali aku mendengar sekaligus melihat video klip Westlife dari sebuah CD.

Jadi ceritanya, waktu itu guru bahasa Inggris kami menugaskan agar masing-masing kami bernyanyi di depan kelas. Waktu buat preparing hanya satu minggu. Bebas lagu apa saja, asal pakai bahasa Inggris. Akhirnya, saat mampir ke toko kaset, aku melihat CD Westlife duduk manis paling depan dalam sebuah jajaran CD lain. Aku langsung membelinya, dan untuk pertama kali I see them. Saat itu juga, aku mendeklarasikan diri sebagai penggemar sejati. Tugas menyanyi? Aku pun memilih You Raise Me Up, karena menurutku itu adalah lagu yang sangat istimewa dari segi apa pun. Terutama liriknya yang super menyentuh itu. Aneh, saat aku dengar versi asli yang dibawakan Josh Groban, kok aku malah nggak dapat feel lagu tersebut.
 
unnatural-freak.deviantart.com
Nah selanjutnya, tiap dua minggu sekali, guru bahasa Inggris kami akan membawa ke lab bahasa yang dilengkapi earphone, speaker, dan LCD besar. Kami biasanya akan fokus belajar selama satu jam saja, setelah itu akan berteriak minta diputarkan CD Westlife. Guru kami manut saja, namun ia berpesan agar kami juga menjadikan lirik lagu-lagu tersebut sebagai media belajar. Semua pasti setuju kalau lirik lagu-lagunya Westlife itu mudah-mudah banget, cocok untuk anak-anak yang lagi belajar bahasa Inggris. Beda banget sama lagu-lagu Inggris jaman kini, yang kebanyakan pake idiom dan bahasa gaulnya orang sono.

“Smack that all on the floor
Smack that give me some more
Smack that 'til you get sore
Smack that oh-oh!”

Haha bahkan Sharukh Khan aje ngaku kagak paham maksud lagu ini.

Apa Sih yang Paling Memorable dari Westlife?

Uh, semuanya about them. Mereka itu sudah seperti teman yang tumbuh bareng generasi kita. Nge-fan artis atau penyanyi di jaman segitu butuh perjuangan banget. Contohnya saat aku ngefan film The Lord of the Rings, aku sampe bikin kliping foto dan berita tentang tuh film yang dikumpulkan dari koran dan majalah. 

Lalu Westlife? Aku memang tidak sempat bikin kliping atau mengoleksi, tapi ketika baca kenangan bersama Wetslife oleh teman-teman satu generasi yang hidup di kota, aku jadi tahu betapa semaraknya masa-masa itu. Katanya mereka sampai ngumpulin uang jajan buat beli CD asli, beli kaset, terus nangis bombai waktu kasetnya ruwet karena keseringan dipakai. Ye, aku masih ingat banget waktu ngumpet-ngumpet pake walkman sepupu hanya buat dengerin lagu Westlife.
 
Jaman sekarang ada nggak yang bisa begini? (edmund.typepad.com)
Ini nih poster Westlife yang paling banyak tertempel di dinding kamar anak-anak masa itu.
Dan ini contoh koleksinya (pinterest)
Teman-teman di kota juga pada mantengin MTV tiap habis pulang sekolah hanya untuk menanti lagu Westlife diputar. Tidak hanya itu, mereka juga mengoleksi berbagai atribut tentang Westlife. Ah, pokoknya jaman itu cara kita ngefan seru banget, bebas dari julukan alay. Sekarang udah jamannya digital, tinggal mention beres dah! Tapi dulu kagak ade... Buat terkoneksi langsung dengan artis favorit nggak bisa. Satu-satunya cara ya kita beli CD dan ngoleksi atribut tentang mereka. Itulah ungkapan cinta di jaman semono.

Kalau ditanya yang most most most memorable dari Westlife itu ya lagu MY LOVE. Semua anak di jamanku pada suka lagu ini. Kami menulisnya, lalu menghapalnya. Saat di SMA, rata-rata teman nyanyi di depan kelas membawakan lagu ini. Bahkan kemaren saat aku duduk di semester akhir perkuliahan, temanku juga menyanyikan lagu ini sebagai hukuman karena lupa mengerjakan tugas. Sekarang kamu tahu lah ya betapa dalam Westlife bersemayam dalam hati dan ingatan generasi kami. Di antara sekian banyak lagu Inggris, tapi lirik yang paling nempel ya My Love. Kebayang wajahnya Brian yang senyumnya di close up. Aku sempet sedih banget saat tahu doi hengkang dari Westlife di tahun 2004.
 
Jaman-jaman itu tuh ngetren banget video clip yang lagi jalan-jalan gini. BSB juga ada video yang jalan pake gaya beginian. Tapi di situlah menariknya.

Apa sih Kelebihan Westlife Dibandingkan Boyband Jaman Kini?

Banyak, Jeng. Aku suka kasihan sama generasi sekarang yang tiap hari dicekoki boyband yang menang tampan ama jago nari doang. Namun soal kualitas suara dan lagu, mereka zero! Dan sedihnya lagi, generasi sekarang identik dengan julukan generasi alay. Kalau ngefan nggak pandang kualitas, tapi cukup tampang dan romantisme ala cinta monyet. Generasi 90 memang punya idola juga, tapi jaman-jaman segitu sekolah dan belajar tetap jadi prioritas. Mereka semacam punya insting lah mana yang patut diidolakan dan mana yang nggak. Mengidolakan dengan cara klasik itu seru, dan... tentu saja bikin kangen!

Nah, aku baca di komentar-komentar youtube, banyak banget yang membandingkan Westlife dengan One Direction. Ya kan? Sama-sama berisi pemuda cakep, sama-sama punya personil 5 orang, dan hengkang 1. Bagiku personil Westlife lebih cool karena mereka lebih dewasa. Mungkin karena itu juga lirik yang mereka bawa selalu dewasa dan dalam maknanya. Sebenarnya nggak boleh juga membandingkan dua hal yang berbeda jaman, tapi karena banyak yang membandingkan, aku juga mau sedikit ikutan. Hihih

Untuk One Direction sendiri, aku hanya tahu satu biji lagunya berjudul Story of My Life. Sedangkan dua lagu lain, Don’t Forget where You Belong dan Live while We’re Young, aku baru coba dengar beberapa menit lalu. Yang lain kagak tahu lagi. Karena memang nggak tertarik buat cari tahu. 

Menurutku Story of My Life dan Don’t Forget where You Belong (Jangan dibandingkan dengan Home dari Westlife, ya) cukup bagus juga. Kalau Live while We’re Young, liriknya nggak berkesan. Sama kayak lagu dari kebanyakan penyanyi masa kini pada tema yang sama, young itu identik dengan hura-hura and party. No sense, lah. Beda banget sama lirik Seasons In the Sun-nya Westlife yang bener-bener kenangan isinya. Silakan hayati sendiri ya what I attached on the photo bellow:



Kalau dibandingkan boyband Korea dan Indonesia? 

Jujur, kalau ditanya boyband Korea, aku cuma ingat satu potong lagu, ‘Mister kentir kentir nyentir...’. Apa nama band-nya pun ane kagak ingat. Dengar lagu ini pun just because accident. Akibat teman kamar penggila lagu Korea buat dance, jadi terpaksalah telinga ini ikut mendengar. Tapi tiap dia latihan dance, aku lebih sering pasang earphone. Hihi

Boyband Indonesia? Kamu tahu sendirilah seperti apa. Kagak perlu jadi penyanyi hebat dulu untuk sekadar memutuskan hal seperti ini. Parameternya kan sederhana, berkualitas tidaknya suatu karya itu bisa dilihat dari seberapa dalam karya tersebut bertahan dalam hati penikmatnya. Lagu-lagu boyband Indonesia mungkin menurutmu ada yang bagus, but bagiku, hanya sebatas angin lalu. Nggak berbekas. Saat mereka bubar pun, woles aja tuh! Bandingkan dengan konser terakhir Westlife, seperti apa keharuannya? Huh, semua pada mewek. Bahkan konser yang disiarkan dari Croke Park itu juga sukses bikin nangis penggemar yang tidak nonton langsung. Nih jantung bagaikan jatuh, nyesek euy...!!!

Tentang Farewell Concert—Konser Perpisahan Westlife

Ah, Westlife. Akhirnya boyband legenda yang dibentuk tahun 1998 itu memutuskan untuk bubar pada 2012 silam. Apa karena kurang peminat? Oh, tidak. Justru saat itu mereka baru saja menuai sukses besar dari penjualan album dan konser di Timur Tengah, Cina, Vietnam, dan Afrika Selatan. Yeah, mereka cuma ingin fokus pada kehidupan masing-masing aje. Meski begitu mereka tetap mengaku menjadi bagian dari Westlife, hanya saja sudah nggak menyanyi bersama lagi. Tapi itu nggak jadi alasan bagi kita untuk melupakan Westlife. Sampai sekarang, boyband ini tetap dicintai, baik personilnya, maupun album-albumnya. 

Soal prestasi, Westlife adalah salah satu yang terdepan. Tercatat seluruh album mereka tembus 45 juta kopi di seluruh dunia dan 14 hits single mereka duduk di posisi no 1 di Inggris Raya. Bahkan di Indonesia, album perdana mereka berhasil mendapat penghargaan 20 kali platinum untuk penjualan lebih dari satu juta kopi dan merupakan penyanyi asing pertama yang mendapatkannya.

Tidak ada yang abadi. Begitulah segala yang ada di dunia ini, termasuk Westlife. Mereka pernah berjaya, dan hingga kini tetap dicintai, tapi tetap saja tidak bisa menghalangi akhir perjalanan mereka. Dan untuk memberikan kado perpisahan terbaik bagi jutaan penggemar di seluruh dunia, mereka mengeluarkan album Greatest Hits, yang berisi singles dan tambahan 4 lagu baru, serta mereka juga melakukan konser perpisahan yang bertajuk Westlife -Farewell Concert. 
 
Farewell concert 2012 silam (www.digitalspy.co.uk)
Konser penutupan ini dilakukan mulai 22 Februari – 23 Juni 2012, total ada 41 konser (33 di Eropa dan 8 di Asia), yang dimulai di MasterCard Center, Beijing dan diakhiri di Croke Park, Dublin. Khusus untuk konser terakhir di Croke Park (dihadiri 85 000 penonton) disiarkan secara live via satelit di bioskop 11 negara Eropa dan Meksiko, lalu ditambah juga pertunjukkan tundanya di London, Manchester, Australia, Indonesia, dan Afrika Selatan. Rata-rata penjualan tiket mencapai lebih dari 90% dari keseluruhan kapasitas di semua venue konser dan pertunjukkan di bioskop-bioskop. Indonesia sendiri menayangkan konser ini selama tiga hari di bioskop-bioskop blitzmegaplex.

Lalu Kalau Sudah Bubar, Apa Kamu Juga Melupakan Mereka?
 
I stand with you, girls!
Ye, bagaimana bisa? Wong tiap kali dengar lagu Westlife, yang teringat malah kehidupan masa kecil sendiri. Bisa dikatakan, Westlife itu bagian dari masa lalu generasi kami, meskipun BSB lebih populer saat itu (but, nggak ada lagu BSB yang lengket di kepala ini).

Aku sendiri masih nyimpen dan terus dengerin lagu-lagu Westlife sampai sekarang. Di laptop, aku punya lima buah album mereka, ditambah puluhan single yang memorable. Dulu waktu pinjam hard disk teman, aku sempat buka folder mp3-nya, dan tidak ada album lain yang kukopi kecuali Westlife. Menurutku, andai Westlife bikin lagu lagi saat ini, dijamin fans-nya masih buanyak.

Hmm... adapun lagu-lagu yang masih sering kudengarkan sampai sekarang itu: Flying Without Wings, Soledad, My Love, What Makes A Man, When You’re Looking That, I Cry, Home, I Lay May Love On You, dan You Raise Me Up. Tapi yang paling favorit itu Flying Without Wings. Kurasa nggak ada satu pun boyband masa kini yang bisa bawain lagu ini sebaik Westlife. Coba aja.

Baiklah, ternyata tanpa sadar, tulisan iseng ini sudah begitu panjang. Kata Seneca, “Every new beginning comes some other beginning’s end”. Yah, semoga masing-masing mereka bisa memulai kehidupan yang lebih indah. Bagaimana pun, aku tetap akan berterima kasih pada mereka

Kalian sudah mewarnai masa kecil kami menjadi lukisan yang begitu indah! Yang kalau dibandingkan dengan generasi masa kini, jaman kita dulu jauh lebih menyenangkan.
 
Okay, berikut Flying Without Wings for you all! Hayati liriknya, dan kamu akan paham betapa dalam lagu ini.



Ayo, yang merasa pernah punya pengalaman tak terlupakan bersama Westlife, acung tangan!


Email yang Belum Sempat Dibaca

$
0
0


Pinterest
Seingatku, sepanjang hidup aku baru dua kali mengalami mimpi yang sangat jelas, sekaligus tidak ngawur. Maksudnya, terkadang kita sering bermimpi sesuatu, namun isinya campur-aduk. Tempatnya di Bogor, orang-orangnya teman di Pekanbaru, dan yang dibahas justru panen jagung di kampung. Semua serba tidak nyambung. Tapi tidak dengan dua mimpi yang pernah datang dalam tidurku, yang keduanya terjadi di waktu sama, yaitu beberapa menit sebelum azan Subuh.

Mimpi pertama datang sekitar tiga tahun lalu, tepatnya saat aku akan berangkat ke Bogor untuk pertama kalinya. Sekitar pukul 04.00 lebih sekian menit, aku terbangun dengan air mata banjir. Ya, dalam mimpi aku memang menangis, tidak tahunya air mata yang jatuh itu sungguhan. Bahkan aku masih terisak begitu tersadar. Di mimpi itu aku seperti duduk di hadapan Bapak, khidmat mendengar beliau membacakan sebuah catatan yang ia tulis khusus untukku. Dalam kehidupan nyata, Bapak tidak pernah menulis satu kalimat pun untuk anak-anaknya, namun dalam mimpi ini, beliau melakukannya.

Surat itu berisi permintaan maaf karena Bapak tidak bisa mengantarku ke Jawa karena kondisi ekonomi yang sangat sulit. Bapak berpesan agar aku bisa menjaga diri dan kehormatan di perantauan sana. Dan dia juga berkata, “Andai semua ini tidak demi impianmu dan kebaikan kita semua, Bapak tidak mungkin tega membiarkanmu ke Jawa seorang diri, untuk pertama kalinya pula. Lebih baik kita hidup bersama-sama di rumah ini dalam senang dan susah. Tapi Bapak bukan ayah seperti itu, selagi impian dan niatmu benar, Bapak akan memberi ijin ke mana pun kamu ingin pergi. Bapak akan berdoa semoga pendidikanmu ini bisa membawa kebaikan untuk semua orang. Semoga Allah merahmati impianmu...”

Ya, begitulah yang dibaca Bapak sambil menangis (Kalimatnya memang tidak persis, tapi intinya sama). Aku yang mendengar pun ikut menangis. Dan kemudian, aku terbangun. Seketika telingaku mendengar suara lirih Bapak yang tengah tahajud tidak jauh dari depan pintu kamarku. Masih terbaring di dalam kamar, aku menangis sejadi-jadinya. Jujur, perjalanan panjang menuju Bogor membuatku ketakutan. Tapi tidak ada pilihan lain. Bisa kuliah saja sudah sangat bersyukur.

Beberapa menit kemudian, aku mendengar Bapak beranjak ke Musola, dan tak lama suara beliau yang melantunkan azan terdengar. Pagi harinya, sekitar pukul 07.00, Bapak mengantar ke pelabuhan pulau kami. Mataku masih bengkak. Aku yakin Bapak dan Ibu tahu kalau aku habis menangis. Tapi mereka tidak menanyakan apa pun. Ya, umurku masih 17 tahun kala itu, dan rasanya pergi ke tempat asing yang sama sekali belum pernah diinjak adalah sesuatu yang mengerikan. Satu-satunya hal yang membuatku berani hanyalah impian dan doa Bapak Ibu. Tidak ada yang lain!

Mimpi ini tidak sedikit pun hilang dari ingatan. Bahkan saat kuceritakan pada Ibu beberapa bulan lalu, aku kembali menangis.

Lalu mimpi kedua?

Berawal dari suatu malam, saat jalan-jalan bersama sepupu yang nomor dua, aku bercerita padanya tentang seseorang yang kukenal. Hanya sebatas cerita dan tidak ada maksud apapun. Lagipula aku tidak punya hubungan dekat dengan lelaki yang menjadi topik pembicaraan. Cerita malam itu juga hanya kebetulan belaka. Entah bagaimana mulanya, pembicaraan kami bisa sampai pada lelaki itu. Setelah itu, aku tidak sekali pun memikirkan tentang dia, karena memang dia tidak menempati posisi spesial di hati. Sejauh ini hanya sebatas kekaguman. Hingga dua malam berikutnya, sebuah mimpi yang sangat jelas singgah dalam tidurku. 

Dalam mimpi itu, aku seperti menerima tiga buah email dari pengirim yang sama. Ya, jika kamu sering membuka email dari dekstop, pasti sudah tahu kalau email dari pengirim yang sama akan muncul dalam satu row, meski si pengirim telah tiga kali mengirim email pada kita. Hanya saja di samping judul email akan tertera angka yang menunjukkan jumlah badan email. 

Nah, email dalam mimpi itu menunjukkan sebuah row berisi nama si pengirim, lalu judulnya yang tidak lagi kuingat, angka 3, dan sedikit kalimat di sana. Email tersebut sangat mengejutkan, karena si pengirim adalah seseorang yang sangat tidak disangka-sangka. Bahkan kami tidak pernah sekali pun berkomunikasi via email sebelumnya. Dia adalah lelaki yang pernah kuceritakan pada sepupuku.
Contoh row email via dekstop (Nama pengirim, judul, jumlah pesan/balasan, dan potongan isi email)

Aku bisa merasakan jantung yang berdetak kencang. Terlebih saat membaca potongan kalimat yang terlihat di row tersebut—aku tidak bisa menuliskan potongan kalimatnya di sini. Tubuh ini seperti lemas, tapi juga bahagia. Tidak ada hal lain yang ingin kulakukan pertama kali kecuali berlari ke kosan sepupu, kemudian menceritakan semuanya. Tapi sebelum itu, email ini harus dibaca seluruhnya. Jadilah aku mengarahkan kursor menuju row tersebut, bermaksud membuka. Dan....

Mimpi itu pun lenyap. Sejenak aku masih diam dengan posisi yang sama seperti saat pertama kali mataku terbuka. Jiwaku seperti belum kembali sadar seutuhnya. Aku masih berpikir, apakah tadi itu mimpi? Tapi kenapa sampai sekarang jantung ini masih berdetak kencang, juga masih ada perasaan bahagia di dalam hati? Ah, bahkan dalam mimpi tadi, aku membuka email di atas tempat tidur ini. Benarkah hanya mimpi?

Ya, memang hanya sebatas mimpi. Detik itu aku cuma bisa berucap lirih, “Masya Allah. Ya Allah, kenapa hanya mimpi?”

Saat pertama kali mataku terbuka, bacaan ayat suci Al Quran terdengar samar-samar dari masjid di seluruh penjuru kota kecil ini. Beberapa menit kemudian, azan Subuh berkumandang, mengingatkanku pada sebuah mimpi yang sangat jelas 3 tahun lalu.

Selama ini aku percaya bahwa mimpi hanya sebatas bunga tidur. Namun untuk mimpi yang jelas dan bermakna, aku tidak bisa menganggapnya demikian. Sebagai Muslim, ada juga beberapa potong ayat Al Quran dan sabda Rasulullah mengenai mimpi. Bahkan kisah terkait mimpi ini sangat familiar dalam ingatan kita, seperti Nabi Ibrahim mendapat perintah untuk menyembeli putranya, Nabi Yusuf melihat bulan dan bintang yang bersujud, Raja Mesir yang melihat sapi dan gandum, serta banyak lagi kisah-kisah lalu yang terkait dengan mimpi. Ya, banyak yang bilang bahwa mimpi yang punya tafsir itu hanya datang pada mereka yang berhati bersih. Lalu, bagaimana dengan Firaun yang pernah bermimpi dirinya dibunuh? Menurutku mimpi yang punya tafsir itu bisa datang pada siapa saja, baik itu orang saleh maupun pendosa.

Aku sendiri tidak tahu apakah mimpi-mimpiku tersebut memiliki tafsir. Namun aku teringat sebuah hadis yang mengatakan bahwa mimpi itu tergantung pada orang yang menafsirkannya. Perumpaan seperti seorang lelaki yang mengangkat satu kakinya, kemudian menunggu kapan ia harus menurunkan kaki tersebut. Intinya sekali ditafsirkan, maka terjadilah. Oleh karena itu lebih baik jika mimpi diceritakan pada orang yang baik saja. Dalam hadis lain disebutkan, bahwa mimpi yang baik sebaiknya diceritakan, namun mimpi buruk dilarang untuk diceritakan. 

Apa pun itu, semoga kedua mimpiku adalah mimpi baik yang juga akan mendatangkan kebaikan. Insya Allah...

Full House untuk Pertama Kali

$
0
0



Drama Korea: Bermula di Pesantren

Cerita tentang drama Korea, sebenarnya aku nggak punya pengalaman yang terlalu mengesankan. Beda jauh jika dibandingkan dengan para K-Drama lovers yang hapal nama-nama aktor di luar kepala. Bahkan untuk satu drama yang memiliki 16 episode saja, aku masih nggak bisa ingat nama pemain utamanya. Yah, menurutku nama orang-orang Mata Sipit itu mirip-mirip dan nggak bisa dibedakan. Saat masa orientasi di sekolah dan perkuliahan saja, aku butuh waktu berminggu-minggu hanya untuk mengingat nama teman. So, bukan hal yang aneh kalau aku memang nggak ingat satu pun nama artis Korea, kecuali Rain, karena namanya gampang (Ini pun setelah aku nonton Full House dua hari terakhir).  

Hmm... Kapan pertama kali aku mengenal drama Korea?

Tepatnya saat hari-hari pertama masuk pesantren, sekitar 5 tahun silam, yaaahhh tahun 2012 pertengahan lah. Saat itu aku menempati sebuah kamar dengan seorang teman bernama Sefni. Kamar itu punya satu ranjang bertingkat. Aku di atas, dan Sefni di bawah. Suatu malam, saat kami sudah berbaring di tempat tidur masing-masing, Sefni bercerita betapa ia sangat menyukai drama Korea.
“Korea? Memangnya itu di mana? Kok aku nggak pernah dengar? Barat, ya?” tanyaku. Jujur, saat itu aku masih belum paham negara ini di mana dan negara itu di mana. Tahunya orang kulit putih itu orang Barat, tidak tahu juga Barat itu mana-mana saja. Pikirku semua bule itu (artian sempit) menempati negara yang sama. Dan dengan simpelnya pula aku beranggapan Amerika dan Inggris itu tetanggaan. Jadi Korea? Yang muncul di kepalaku saat itu adalah orang-orang berwajah Barat.
“Itu lho Sof, BBF yang tayang setiap sore. Masak kamu nggak tahu?”
“Nggak. Memang cerita tentang apa?” Oh Sefni, tahu sendiri lah, di desaku tidak ada listrik. Adanya diesel yang hanya nyala di malam hari! Mana paham aku drama-drama yang tayang di sore hari.
Dasarnya Sefni emang lagi kangen BBF, jadinya dia pun dengan senang hati menceritakan dari awal cerita. Sayang, cerita masih pertengahan, Sefni udah harus cabut ke pesantren. Dan bye bye BBF. Untungnya pas lagi liburan di rumah teman yang ada di Pekanbaru, selama dua mingguan, BFF kembali ditayangkan di TV dan sedikit-sedikit aku tahulah jalan ceritanya. Meskipun nggak begitu tertarik.

Selain BBF, ada beberapa drama Korea lagi yang kutonton selama di pesantren. Kok bisa di pesantren nonton? Hihi, itulah hebatnya pesantren beta. Kami dperbolehkan bawa laptop, ada wifi gratis sepanjang hari lagi. Nggak taulah dari mana, yang jelas aku nontonnya nimbrung teman. Naik ke kelas dua, kita harus satu kamar dengan 17 santriwati lain, jadi kalau ada yang nonton, ya monggo ikutan. 

Drama pertama berkisah tentang nikah dini gitu, cowoknya diperanin oleh cowok rambut merah sok pahlawan di BBF dan ceweknya kurang tau juga. Nggak nyampe tamat sih nontonnya, nggak betah. Seingatku cuma lima episode. Jangan tanya ending!

Waktu berlalu, di kelas 3 kami tinggal di kamar dengan dua atau tiga orang teman. Nah, lagi-lagi teman ngajakin nonton Korea. Ternyata ceritanya tentang suami yang setia banget sama istrinya yang sering hilang ingatan. Untuk pemain, aku nggak inget, judulnya juga lupa. Ada lagi tentang pengacara perempuan gitu. Dan keduanya nggak mampu aku tamatkan. 

Di perkuliahan, proses barter film semakin mudah dan hampir semua teman punya laptop. Jadi nggak perlu pusing-pusing download. Aku sempat bosan karena liburan semester yang dihabiskan di kosan selama berminggu-minggu, jadi minta film ke adik tingkat yang tinggal di lantai bawah. Eh, dia cuma punya drama Korea. Daripada nggak sama sekali, aku terima. Buanyak banget. Ada Master Sun, The Heirs, Suspicious Housekeeper, My Love From the Star, City Hunter, terus tentang pengacara yang suka ama brondong, Boy Next Door, dan Emergency Couple. Semua itu coba kutonton satu-satu. Dan endingnya sama, nggak ada satu pun yang kutonton semua episodenya. Aku hanya bertahan sampai 4 atau 5 episode, lalu langsung loncat ke episode terakhir. Karena menurutku, makin ke sana ceritanya membosankan. Kalau dua pemain utamanya udah saling mengungkapkan cinta, maka jalan cerita pun berubah datar.

Lagipula menurutku drama Korea itu kurang kreatif. Selalu begitu-begitu saja karakternya. Cowok yang cool plus tajir banget, cewek rada-rada begok, mereka bertemu dan bersatu setelah melewati proses yang dramatis. Oh, jangan lupa, selalu ada satu pria yang lebih cool dan lebih dewasa dibandingkan pria tokoh utama, dan biasanya akan jatuh cinta plus sanggup berkorban perasaan demi pemain utama wanita. Biasanya lagi, ada juga seorang wanita pendiam yang cinta pada pemain utama pria dan nih cewek sulit banget ngomong kalau dia ini suka. Yeah, tipe pendiam, ilegan, wanita karir, semacam itulah. Pokoknya sifat cewek ini berbanding terbalik dengan cewek pemeran utama yang slebor, rada-rada begok, nggak punya malu, dan selalu berbahagia.

Percaya deh, rata-rata drama Korea seperti itu ceritanya. Nggak kreatif, kan? That’s why aku nggak begitu tertarik (pada awalnya). Teman-temanku pada suka Lee Min Ho (inget karena temen kamarku dulu ngefan nih orang), tapi aku nggak ah. Setelah nonton Full House, satu-satunya aktor plus penyanyi Korea favoritku adalah Rain. Hihihi...


Full House: Drama Korea yang Memberikan Kesan Berbeda

Liburan panjang, melelahkan, dan membosankan. Mumpung ada wifi gratis dengan highspeed, jadi aku manfaatkan untuk download film. Pada mulanya aku coba cari referensi film bagus di blog dan web, dan entah bagaimana ceritanya aku bisa landing di page yang membahas beberapa drama Korea bertema kawin kontrak. Di antara sekian deret judul, aku coba nonton drama berjudul The Prime Minister and I. Ceritanya tentang perdana menteri yang terlibat skandal hingga memaksa dia nikah kontrak dengan wartawan majalah Scandal News. Aduh eneg sumpah nontonnya. Pemain utama prianya udah punya anak 3 dan masih main cinta-cintaan. Plis deh nggak cocok banget. Aku hanya sanggup bertahan sampai episode 2. 

Aku kembali membuka blog yang tadi memberikan rekomendasi, dan akhirnya setelah membaca sinopsis, aku tertarik dengan drama berjudul Full House. Tiba-tiba ingat pas mau wisuda, teman satu wisma sempat nonton Full House versi Thailand.
“Kalau sampai dibikin versi sana-sini, berarti nih drama emang beneran bagus. Tapi... yang benar aja tahun 2004? Itu artinya aku masih SD kelas 4, dan mereka udah syuting???” tiba-tiba ingatanku kembali pada tahun 2004. Aduh, pasti jadul bangeeeeeet. Tapi ternyata, rasa penasaranku mengalahkan itu semua.
Episode 1 selesai didownload sekitar 5 menitan. Langsung kutonton, dan tepat sekali, pakaian Young Jae (diperankan oleh Rain) jadul banget. Aku paling risih lihat cowok pakai kemeja berbunga-bunga, pita-pita, apalagi slayer yang diikat di leher. Hiii... nggak banget. Dan begitulah style-nya Young Jae. Syukurnya pas di rumah, dia sering berpakaian normal.

Okay, Sofi, jangan menilai sesuatu dari penampilan. Bertahan dan lanjutkan! Dan entah mengapa akuuuu suuuukaaaaa.... Aku suka Young Jae yang punya dua karakter. Saat di depan publik, he is really cool. Tapi udah di Full House, amit-amit banget. Biar gitu, ceritanya nggak garing. Aku sampe ngakak sendirian tengah-tengah malam. Kadang haru juga kalau ingat drama ini sudah 12 tahun lalu diproduksinya. Entahlah, kadang penilaianku terhadap sesuatu memang nggak berdasarkan parameter tertentu. Ada sisi-sisi tertentu dari drama Full House yang mengingatkan pada masa-masa silam. Salah satunya lagu Sha la la.

Ya, lagu Sha la la ini udah pernah kunyanyiin sejak dulu. Sering banget aku nyanyi Yespi syalalala yespi *&%$*&*$# (haha makin ke sono makin mirip orang berkumur nyanyinya). Tapi kapan pertama kali aku dengar lagu ini, tahun berapa, di mana, aku nggak ingat. Makanya pas lagu ini keluar di tengah-tengah cerita, aku langsung teriak ‘Aaaaa...lagu ini! Aku tauuuu!!!’

Di sini aku nggak menuliskan jalan cerita, karena kalian pasti sudah nonton drama ini. Bagiku menulis hal-hal seperti ini punya makna tersendiri. Beberapa mungkin melontarkan predikat anak alay, dan hellow kenapa peduli kalau memang suka. Sampai sekarang aku masih memikirkan drama ini. Berikut beberapa hal yang aku sukai dari Full House:


Rumah Bernama Full House



Full House adalah rumah kaca berwarna putih dengan desain minimalis yang sangat memikat. Full House berarti rumah yang penuh cinta—dari kamus mana mereka men-translate aku pun nggak paham. Cari-cari di google kamus, nggak ada satu pun yang bilang kalau Full House itu berarti rumah penuh cinta. Oh ya perlu diketahui, rumah itu dibangun khusus untuk syuting drama ini lho. Dan bersamaan dengan meledaknya drama ini, Full House pun ikutan tenar, bahkan jadi tujuan wisata. Sejak itu pula rumah bergaya minimalis digemari orang-orang. Uh, rumahnya emang bagus banget. Di tepi pantai, punya jembatan, punya taman rumput, dan berdinding kaca. Sekarang aja masih kelihatan bagus, gimana pas tahun 2004 ya?

Sayang banget, sekarang rumah untuk syuting ini sudah dibongkar habis. Sedih bangeeett... 


Why Song 

Hal lain yang membuatku suka drama ini adalah lagu Why yang dinyanyikan Rain sendiri. Lagu ini diputar setiap ujung episode, dekat-dekat kemunculan tulisan bersambung. Kalau kamu dengar musik pembukanya, pasti langsung suka. Mungkin ini satu-satunya lagu yang dinyanyikan Rain dengan benar dan tulus, nggak anti mainstream. Lagu ini adalah lagu Korea pertama yang ku-download sekaligus lagu Korea pertama yang ada di ponselku, bahkan masuk dalah daftar putar berjudul Everlasting Songs bareng Flying Without Wings-nya WestLife.


RAIN

Versi sekarang :D
Ya, Rain merupakan salah satu alasanku menyukai drama Full House. Biasanya setiap menonton drama Korea, aku nggak pernah suka sama pemeran utama pria, seringnya suka sama pemeran pria kedua. Karena mereka lebih dewasa, perhatian tanpa pamrih, selalu tersakiti tapi masih saja baik, dan hal serupa lainnya. Tapi di Full House, aku suka dengan pemeran utama prianya. Walau nih ya, pakaian Young Jae tuh nggak banget, kelakuannya apa lagi. But, he really funnnnnyyyy...! Lucu dan imutnya nggak dibuat-buat. Kayak masih innocent banget!

Tadi aku coba buka youtube, coba dengerin lagu-lagunya yang lain. Salah satu yang aku suka berjudul ‘Hip Song’, ada dance-nya. Dan bagi kamu yang lagi suntuk, boleh coba didengar. Pas tahu Rain itu pinter dance, aku nggak percaya. Terbayang perannya di Full House. 

Rain ini seorang koreografer juga. Beberapa dance yang dibawakan K-Pop Korea adalah karya Rain. Soal prestasi baik itu album, drama, film, TV shows, kegiatan amal dan konser, silakan baca sendiri di wikipedia, ya. Secara garis besar, dia pernah bikin konser di Amerika, pernah dapat lead role di film Hollywood, pernah main film China, dan banyak lagi.  Aku sendiri sampai nggak percaya kalau dia itu adalah lelaki yang sama yang pernah main di Full House. Yang pasti, penampilan Rain memang sering nyentrik.

Okay, karena sudah larut malam, tulisan kali ini aku cukupkan dengan sangat tiba-tiba. Yang jelas ini adalah satu-satunya drama Korea yang kutonton full episode (16 episode) tanpa lompat-lompat. Lain kali semoga ada waktu untuk berbagi cerita ringan dan hal remeh-temeh di sini. Terkadang hidup memang jangan dijalani terlalu kaku. Sometimes we need to be a child too... and I do it when I get borred or sad. Siapa lagi yang bisa menghibur dan membuatmu bahagia jika bukan dirimu sendiri. Maybe they are true, there is no space for gengsi person in this life. Kamu boleh saja bilang dirimu sibuk, penuh kegiatan akademik, amal, dan bisnis ke sana sini, tapi jangan pernah lupa, ada sisi manusia biasa di dalam dirimu. Sisi itu juga bisa bersedih, sakit, kecewa, dan butuh hiburan seperti yang dilakukan orang-orang. Menjadi orang sukses dalam karir, pintar, berprestasi, bukan berarti menjadi kaku, kan?


Hal-Hal yang Biasanya Ada pada Seseorang Golongan Darah O

$
0
0


Setiap manusia pasti dilahirkan dengan golongan darah tertentu, kan? Ya seperti yang kita tahu selama ini, ada A, B, AB, dan O. Nah, golongan darah yang empat biji ini ternyata juga selalu jadi objek penelitian para ilmuwan sejak tahun 1930. Mereka mengamati karakteristik-karakteristik yang umum dimiliki oleh masing-masing golongan darah. Kesenangan mengamati seseorang berdasarkan golongan darah ini pertama kali tenar di Jepang. Jadi hampir semua orang Jepang tahu golongan darahnya sendiri pada masa itu, mungkin juga sampai sekarang. 

Mungkin kalau di Indonesia sama kayak ramalan bintang (virgo, libra, dkk). Kan ada juga toh tulisan-tulisan yang mengungkap karakteristik seseorang berdasarkan bintang. Hanya saja menurut ane, sesuatu yang dihubungkan dengan bintang itu kurang pas aja. Nggak scientist gitu. Nggak bisa dibuktikan secara ilmiah kalau bintang-bintang di angkasa punya hubungan dengan kehidupan manusia, jatuhnya jadi ilmu astrologi. Mungkin karena itu juga orang Jepang yang terkenal lebih realistis milih baca karakteristik dari golongan darah. Mungkin lho, ya.


Nah berikut adalah beberara karakteristik yang dimiliki seseorang berdarah O. Untuk golongan darah lain, insyaAllah menyusul lain kesempatan.



Pecinta Sejati

Beberapa bulan lalu, tepatnya saat acara pembekalan calon wisudawan, seorang motivator sempat menunjukkan karakteristik seseorang berdasarkan golongan darahnya. Karena golongan darahku sendiri adalah O, jadinya yang paling ingat sampai sekarang ya karakteristik seseorang berdarah O. Motivator tersebut hanya menyampaikan satu poin karakteristik yang paling menonjol, dan dia bilang darah O itu adalah sosok pecinta sejati. Yep, apabila seseorang berdarah O jatuh cinta, maka dia akan mencintai dengan sungguh-sungguh dan sangat dalam sedalam reruntuhan kapal di dasar samudra. 

 
Pinterest
Langsung deh aku mengingat diri sendiri, dan sebagai manusia berdarah O, aku membenarkan karakteristik yang disampaikan si motivator. 

Aku sendiri nih ya, kalau jatuh cinta pada seseorang, aku bisa melakukan hal-hal yang orang lain mungkin tidak melakukannya. Misal, mengecek facebooknya setiap beberapa jam sekali tanpa berani menyapa, mengoleksi ratusan fotonya, bahkan ngubek-ngubek facebook teman-temannya cuma buat nyari fotonya si dia, lalu menulis tentang dia hingga puluhan halaman, membuat beberapa kartu ucapan selamat ulang tahun, meskipun ujung-ujungnya cuma satu yang dikirim. Terkesan kepo akut sih, tapi nggak alay juga. Soalnya aku nggak pernah mengganggu kehidupan dia. Kayak kirim-kirim salam, memulai percakapan, ngirim sms, apalagi nelpon, duuuhhh itu adalah hal-hal yang tidak mungkin kulakukan. Memang benar apabila ada yang berkata bahwa darah O itu gengsian. Kadar kepo dan gengsi mereka berbanding lurus lah. 

Nah, beberapa hari lalu, secara tidak sengaja, aku landing di sebuah web yang membahas hal-hal yang biasanya dialami oleh mereka berdarah O. Apa saja? Inilah mereka:


Berjiwa Leadership tinggi

Silakan cari di web, blog, koran, atau tulisan mana pun, tiap kali menyebutkan karakteristik berdasarkan tipe darah, O selalu dikatakan sebagai sosok pemimpin. Katanya sih rata-rata orang berdarah O itu berbakat jadi leader, kalaupun nggak,  mereka pengennya selalu jadi leader. 

www.faithgateway.com
Peninjauan berdasarkan aku peribadi siihh, ini memang benar. Sejauh ini aku memang nggak betah tiap kali jadi junior, bawaannya pengen nonjok senior, baik itu di organisasi maupun komunitas. Jadi kalau bisa, awal masuk langsung jadi senior. Intinya aku nggak suka banget ‘merasa nggak dianggap’ dalam suatu kelompok. So, kalau memang lagi niat banget, dalam kelompok tugas, aku selalu jadi leader. Pas udah kuliah aja ogah-ogahan. Poin utama sih harus niat dulu.


Penyendiri atau sangat aktif

Yes, dalam beberapa tulisan banyak membahas kalau orang dengan tipe darah O ini punya bakat komunikasi dan sangat mudah bersosialisasi. Tapi ada juga yang menuliskan kalau tipe darah O ini senang menyendiri. 

Lalu aku?

Jujur ya, jika aku ada dalam posisi diandalkan atau sedang presentasi, aku bisa berkomunikasi dengan sangat baik. Pokoknya sejak duduk di bangku SD, tiap kali ada tugas presentasi, aku selalu diandalkan sebagai pembicara. Tapi nih, untuk urusan sosial, aku merasa punya sedikit masalah. Terkadang entah itu terlalu nggak update informasi, terlalu nggak peduli, terlalu cuek, atau terlalu pinter (buka rapor SD), aku jadi nggak nyambung tiap kali bicara secara personal (bukan dalam topik resmi atau serius). 

Misalnya gini, aku lagi jalan bareng Sena dan Sana, nah ujung-ujungnya pasti aku nggak nyambung apa yang lagi mereka bicarakan. Aku juga nggak bisa akrab dengan teman-teman kelas, kakak tingkat, dan sejenisnya. Banyak yang bilang aku terlalu serius, dan ya itu, nggak enak dikerjain.  So, jika diminta memilih apakah aku penyendiri atau sangat aktif, aku adalah penyendiri sejati.

Glamour.com

Aku suka menyendiri. Bagiku kegiatan menyendiri itu adalah kegiatan paling menyenangkan di dunia ini. Karena itu pula aku tidak suka keramaian, tidak suka games di acara-acara kelompok, dan yang terpenting paling tidak suka dikerjain senior. Sudahlah, bagiku menyendiri sambil merenung, membaca, mendengarkan musik favorit, menonton film, dan menulis, itu adalah kebahagiaan di atas kebahagiaan.


Tidak mudah terpengaruh lingkungan

Hmm... banyak artikel yang mengatakan seseorang berdarah O ini punya pendirian teguh, fokus, dan sanggup berjuang hingga tetes darah terakhir demi impiannya. Yes, that’s true! Bahkan rasanya aku tidak bisa hidup tenang selama impianku belum terwujud. Jika mereka yang berdarah tipe lain selalu memikirkan pacar, gebetan, dsb, sebelum tidur, maka orang berdarah O selalu memikirkan impian. Kadang sampai kebablasan nggak bisa tidur. 

Maksud tidak mudah terpengaruh lingkungan di sini adalah, mereka nggak peduli dengan alasan orang lain. Jika yang lain plin-plan, darah O ini sebaliknya, mereka mampu memutuskan sesuatu dengan mantap. Ini benar, aku merasakan sendiri. Saat akan melakukan Praktik Kerja Lapangan di perkuliahan dulu, beberapa teman bingung akan mengambil spesifik di bidang apa. Bahkan ada yang berkali-kali ganti topik. But aku nggak tuh. Sejak awal aku sudah menentukan akan mengambil topik P, dan akan tetap mengambilnya meskipun (andai) hanya aku sendiri yang PKL di lokasi tersebut.

Tapi nih ya, urusan lifestyle, terkadang darah O ini suka kebawa lingkungan juga. Aku menyimpulkan, dalam urusan batin mereka ini memang kokoh, tapi kalau urusan lahiriah, mereka masih bisa dipengaruhi lingkungan. 


Suka menunda-nunda pekerjaan

Thatspoint.com
Yesss! Ini tipe darah O banget. Aku adalah bukti nyata. Kalau urusan menunda-nunda, duh darah O adalah ratunya. Mau belajar aja aku sering mengulur waktu. Misal ujian besok pukul 10 pagi, nah sore-sore mau belajar, aku mikirnya masih ada malam. Udah malam, aku mikir besok aja sebelum Subuh. Eh, ternyata pas bunyi alarm jam 3 pagi, justru dimatiin dan mikir ‘kan masih ada jam 7 sampai jam 9’. Urusan nyuci pakaian juga gitu, sampai numpuk seember besar baru deh dicuci. Pokoknya darah O ini wajib dikasih deadline, kalau nggak bisa kebablasan nggak dikerjain. 


Karakteristik lain yang umum dimiliki darah O
  1. Orang yang memiliki golongan darah O adalah orang yang terbuka
  2. Golongan darah O adalah orang-orang yang menghargai pendapat orang lain
  3. Mereka punya pendapatnya sendiri dalam beberapa hal
  4. Mengandalkan diri sendiri dan pemberani
  5. Mereka mampu menangani stress lebih baik dibandingkan dengan golongan darah lain
  6. Apabila tipe O sudah marah, hati-hati aja karena semuanya pasti bakal kena imbasnya 
  7. Sifat nggak enakan yang selalu membuat tipe O memikirkan perasaan orang lain (This really true!) 
  8. Tipe O ialah orang yang sangat ekspresif. Tak jarang ia mampu romantis dalam moment apapun
  9. Beruntunglah kamu yang berteman dengan orang yang bertipe darah O. Mereka bisa jadi mediator, penengah yang baik
  10. Tipe darah O paling semangat pas punya barang baru. Tapi lama-kelamaan suka lupa sendiri merawatnya
  11. orang yang  berdarah O akan menggunakan bahasa yang singkat, padat nan jelas. Tapi kadang menusuk.
  12. Cara makannya cepat, terlihat seperti tidak dikunyah
  13. Mudah beradaptasi dengan berbagai makanan pada lingkungan yang ditempatinya
  14. Pandai menutupi sesuatu adalah keahlian orang yang memiliki darah O, mereka selalu kelihatan happy, damai  dan seperti tidak punya masalah sama sekali. Tapi tahunya???

www.quoteswave.com

Okay, itulah tadi sederet karakteristik yang umumnya dimiliki oleh orang-orang dengan golongan darah O. Nggak semua benar, tapi kalau aku sendiri, banyak di antara list di atas yang memang sesuai dengan kepribadianku. Bagaimanapun hanya kamu sendiri yang paling tahu tentang dirimu. Tulisan ini akan sangat bermanfaat bagi kamu yang sedang ingin mengamati seseorang yang berdarah O. Sedikit sebanyaknya dari list di atas pasti ada yang nyantol. Semoga bermanfaat. Ting!

Foto-Foto ini Akan Mengubah Persepsimu tentang Warna Pastel

$
0
0

Warna pastel adalah warna yang paling identik dengan sesuatu yang feminin alias cewek banget. Salah satu ikon wanita Indonesia yang mempopulerkan warna ini adalah Ria Miranda, sedangkan untuk brand luar lebih sering ditampilkan oleh Vogue. Bagi yang belum tahu seperti apa kelembutan warna pastel, silakan mengintip koleksi Ria Miranda. Desainer yang satu ini memililih pastel sebagai brand of her fashion style. Ria bilang, warna pastel adalah warna yang paling tepat sebagai ekspresi dari seorang wanita. Karena itu pula koleksinya didominasi pastel.

 

Aku sendiri sangat suka dengan warna-warna pastel, salah satunya dari iklan wardah cosmetic. Ya, kalau kalian memperhatikan, wardah tidak hanya menjadikan pastel sebagai warna utama produknya, melainkan juga warna-warna yang dipilih untuk commercial break. Kurasa pilihan pastel ini cocok sekali untuk menunjukkan kelembutan dan beauty seorang wanita. Terutama untuk kamu yang ingin tampil fresh namun tidak ingin terkesan mencolok.

 

Sayang sekali aku tidak punya koleksi untuk warna pastel. Tiap kali coba mencari pakaian berwarna pastel, selalu saja ada yang tidak cocok. Misalnya, warnanya sudah oke, tapi modelnya bukan tipeku. Justru sekarang koleksi pakaianku lebih didominasi hitam. Sebelnya warna hitam selalu jadi sarang nyamuk apabila diletakkan di gantungan. 

 

Menurut sebagian wanita, warna pastel memang menyenangkan. Tapi menurut sebagian yang lain, pastel justru dianggap sebagai warna yang lemah, tidak tegas, wanita cengeng, cewek unyu-unyu, dan sejenisnya. Tapi percaya atau tidak, sekitar tahun 1980, warna pastel ini justru jadi tren fashion pria. Kamu bisa lihat dari NBC police series yang populer di tahun tersebut. Judulnya Miami Vice diperankan oleh Don Johnson. So menurutku, kurang tepat jika warna pastel dijadikan simbol kelemahan, cengeng, dan sejenisnya. 

What say you about Sonny Crockett and Ricardo Tubbs style?

Semakin ke sini perkembangan di bidang fashion, furniture, aksesoris, hingga interior design, semakin maju saja. Banyak pilihan warna yang ditawarkan. Berikut aku tampilkan beberapa foto bertema pastel, dan buktikan perkataanku bahwa pastel adalah warna yang manis. Wanita normal pasti menyukainya. Jadi, bagi pria yang ingin memberikan surprise untuk wanita yang dicintai, berikan saja sesuatu berwarna pastel untuknya. Okay, take a look!

 

Desain interior

Warna pastel ternyata tidak hanya melulu tentang fashion. Buktinya interior dengan sentuhan warna ini juga terlihat sangat menyenangkan, lembut, dan memberikan kesan kasih sayang. Hal istimewa lainnya, interior yang didominasi pastel akan membawa imajinasi setiap orang yang masuk ke dalamnya seolah berada di negeri klasik. Ya, menurutku pastel tidak hanya identik dengan kelembutan, tapi juga sesuatu yang klasik, vintage, atau retro. Pasti menyenangkan jika salah satu ruang di rumahmu memiliki tema pastel. Saat kamu duduk di sana, kamu merasa seperti duduk di sebuah ruangan istana peri.

 

Atribut rumah tangga

Kamu suka pastel, tapi sayangnya suamimu tidak. Dia beranggapan kalau warna pastel itu tidak cool. Tenang saja, jangan sampai hal itu justru mematikan kreativitas. Kamu tetap bisa memasukkan warna pastel ke dalam rumah kok. Tentunya tidak pada hal-hal yang besar seperti cat dinding kamar, melainkan pada peralatan-peralatan seperti kursi, piring, gelas, dan bantal. Dan taraa... setidaknya benda-benda tersebut akan sedikit me-refresh semangatmu.

 

Makanan manis

Ini adalah hari ulang tahun your little girl, tapi bingung apa yang harus dijadikan kejutan. Makanan manis seperti cake dan donat dengan topping berwarna pastel bisa jadi pilihan, lho. Untuk putri kecilmu, donat warna-warni nan lucu seperti dalam foto tentu akan membuatnya sangat bahagia. Siap-siap kamu akan menerima sebuah kecupan darinya. 

 

Pastel Outfit

Selanjutnya adalah tentang something to wear. Sebagai seorang wanita, tentu ada sisi dalam dirimu untuk memakai sesuatu yang soft dan manis. Nah, pastel adalah pilihannya. Pakaian atau sepatu dengan warna pastel sangat cocok untuk acara reuni bersama teman-teman kuliah, arisan, shopping, atau bahkan jalan-jalan bersama keluarga. Apabila ingin mengenakan warna pastel untuk ke kantor, sebaiknya pilihlah blazer dan padukan dengan kemeja atau kaos berwarna putih. Warna pastel tidak begitu cocok jika disandingkan dengan hitam, jadi aku tidak merekomendasikan.

 

Sepeda, Telepon, atau Vespa di taman

Taman rumahmu sudah dipenuhi aneka bunga yang bermekaran. Di sana juga ada bangku kayu yang cantik. Sayangnya tamanmu masih terkesan hampa dan tidak kreatif. Lalu kenapa tidak mencoba meletakkan sebuah sepeda, telepon, atau vespa yang sudah dicat pastel di salah satu sudutnya? Cobalah, itu pasti menjadi kombinasi yang indah. Nanti saat teman-temanmu berkunjung, bisa dipastikan mereka akan rebutan untuk berfoto di samping benda-benda antik itu. 

 

Okay ladies, itulah tadi inspirasi pastel yang bisa kamu terapkan mulai dari sekarang. And then welcome to the pastel world. Dunia sejati seorang wanita. Tunjukkan aura kelembutan dan kasih sayangmu melalui warna-warni tersebut. Tentu saja kamu tidak boleh mengabaikan orang-orang sekeliling, terutama suami. Pastikan semuanya aman terkendali, ya :) Ting!

 

 *All photos credit to pinterest



8 Hal yang Harus Diperhatikan ketika Membuat Judul Novel

$
0
0



Bagi kamu yang hobi menulis, proses penentuan judul merupakan salah satu bagian yang memusingkan. Banyak lho orang yang tulisannya bagus, tapi sayang judulnya kurang pas. Aku sendiri sering mengalami masalah seperti ini. Jangankan judul untuk novel, judul untuk postingan blog saja selalu membingungkan. 

Sebuah judul tulisan atau novel memang memiliki fungsi wajib sebagai penarik simpati pembaca. Hanya saja kebanyakan orang lupa, dalam membuat sebuah judul yang menarik, kita tetap tidak boleh melupakan kejujuran alias no tipu-tipu. Kan sering ya kita menemukan judul yang cetar membahana, tapi begitu dibuka ternyata isinya tidak sesuai ekspektasi. 

Nah untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, berikut tips yang aku kumpulkan untuk membantu kesulitanmu.


1.Jangan Membuat Judul sebelum Tulisan Selesai

Kejadian seperti ini biasanya dilakukan oleh penulis pemula. Mereka terlebih dahulu memikirkan judul sebelum menulis. Tapi kalau kamu ingin jadi penulis profesional, sebaiknya perbaiki kebiasaan yang satu ini, kecuali kalau kamu sudah memiliki outline yang jelas dari awal hingga akhir tulisan.

Terlalu dini dalam membuat judul justru membuat idemu tidak berkembang. Kamu akan terfokus pada judulmu sehingga melewatkan ide-ide baru yang bisa jadi lebih menarik. Perlu diketahui, penulis sekelas Hanum Rais saja baru menentukan judul novelnya Bulan Terbelah di Langit Amerika begitu novel tersebut selesai. Selama masa penulisan, dia menggunakan judul ‘Amerika belum ada judulnya’ sebagai penamaan naskah. 

So, menulislah dulu sesuai tema dan topik, nanti begitu sudah selesai, judul yang kamu temukan akan lebih mewakili tulisan tersebut. Sometimes you don't know what your story is truly about until you've finished it.


2. Gunakanlah Kata-Kata yang Sederhana

Di tengah dunia yang hingar-bingar seperti sekarang (memangnya iklan AXE?), percaya atau tidak, semua orang masih menyukai hal-hal yang sederhana. No matter how great it is, just keep it simple. Mungkin tulisanmu bisa saja membahas tentang bursa efek, pemanasan global, perubahan iklim, penemuan terbaru di mars, atau kelahiran bayi anaconda di Amazon, tapi soal judul akan lebih baik jika dibuat sederhana. Sebenarnya tidak hanya judul, penulis yang baik itu—menurutku—adalah penulis yang bisa menyederhanakan hal-hal njelimet. Itu baru keren. Bukan sebaliknya. 

Tentang judul yang sederhana, mari kita ambil contoh dari perubahan ‘The Bow and The Bear’ menjadi ‘Brave’, ‘Rapunzel’ menjadi ‘Tangled’, lalu ‘The Snow Queen’ menjadi ‘Frozen’. Apa poin penting yang bisa kita pelajari dari perubahan-perubahan itu? Tidak lain tidak bukan, mereka membuatnya jadi lebih sederhana namun tidak mengurangi esensinya. Tapi jangan mentang-mentang ingin judul yang sederhana, alih-alih kamu membuat novel berjudul ‘Kucing’. Duh, ini penulis dikenal juga belum sudah aneh-aneh. Judul seperti itu mungkin akan menggebrak kalau dipakai oleh penulis sekelas Tere Liye yang sudah punya nama dan penggemar.


4. Jangan Terlalu Panjang

Novel pertamamu baru saja selesai. Selanjutnya kamu sibuk memikirkan judul yang tepat. Setelah melewati proses berpikir yang panjang, akhirnya kamu mantap memberikan judul ‘Putri yang Sekarat di Pedalaman Hutan Alas Roban’. Aduh ini tidak hanya spoiler berat, tapi juga memusingkan desainer grafis yang nanti akan membuatkan cover untuk novelmu. Pastikan judul yang kamu buat itu pendek—sebaiknya tidak lebih dari 4 kata—dan mudah diingat. So nanti begitu novelmu sudah dipajang di toko buku, orang-orang akan langsung memahami judulnya meski hanya memandang sekilas saja.


5. Jaga Rahasia, Jangan Spoiler

Terkadang seseorang ingin sebuah judul yang benar-benar mewakili novelnya, tapi lupa kalau ternyata judul tersebut justru menjadi spoiler. Coba perhatikan novel ‘The Great Gastby’. Kira-kira kenapa si penulis tidak membuat judul ‘A Man and His Tragic Love Story’ atau ‘A Man and The Lonely Death’?  Tentu tidak, karena judul yang seperti itu akan jadi spoiler. Ia memilh judul The Great Gastby karena tahu judul tersebut akan mengundang banyak tanda tanya. Kira-kira apa yang membuat Si Gastby ini mendapat gelar great? Sehebat apakah dia? Apanya yang hebat?

Jadi berhati-hatilah. Jangan sampai judul yang kamu buat justru menjadi spoiler. Tentunya kamu tidak mau orang lain sudah tahu apa isi novelmu meski tanpa membacanya, kan?  Be smart to compose your novel title.


6. Unik tapi Tidak Menyiksa Pembaca

Jika pembaca harus buka kamus dulu hanya demi mengeja dan menafsirkan kata-kata dalam judulmu, tentu ini sudah pelanggaran hak asasi pembaca. Jangan mentang-mentang kamu menulis tentang fantasi, jadi bisa seenaknya membuat nama-nama asing yang sulit dieja, apalagi sampai memasukkannya dalam judul. Perhatikan judul ‘The Hobbit’. Apa yang bisa kita contoh? Di sini Tolkien menciptakan kehidupan suatu kaum bernama Hobbit yang tidak ada di dunia nyata. Nama Hobbit sendiri adalah ciptaan Tolkien. Hebatnya Tolkien memilih nama asing, namun mudah dieja sekaligus mudah diingat. Judul seperti ‘The Stvezoeliscksei’ sebaiknya dihindari, meskipun menurutmu itu keren.


7. Tanyakan Pada Keluarga dan Kenalan

Akhirnya judul novel pertamamu selesai juga. Jangan bahagia dulu, kamu masih perlu melakukan sedikit proses penyempurnaan. Coba tanyakan pada keluarga dan kenalan mengenai judul tersebut. Mengetahui pendapat mereka bisa jadi hal yang menyenangkan, lho. Nilai plusnya, kemungkinan akan ada masukan-masukan yang bisa membuat judulmu semakin sempurna. Jadi jangan menutup kotak saran dan komentar.


8. Cek di Internet

Kalau judulmu sudah benar-benar oke, langkah terakhir adalah cek ke internet. Seperti yang semua orang tahu, di dunia yang serba canggih ini, hampir semua hal terekam di internet. Apalagi buku. Kegiatan cek ricek ini bertujuan untuk mengetahui apakah judulmu itu sudah pernah dipublikasi. Contohnya kalau novelmu berjudul "Rachel of Sunny Farm", sebaiknya kamu perbaiki lagi apabila kamu menemukan novel yang sudah terbit dengan judul "Rebecca of Sunnybrook Farm”. Tentu kamu tidak mau kan dibilang menjiplak atau mengekor karya yang sudah ada?  

Sebaliknya, jika novelmu berjudul "A Tale of Two Neighbors", dan sebelumnya sudah ada novel berjudul "A Tale of Two Cities", ini justru terlihat prospektif. Keduanya memang sama-sama menggunakan ‘A Tale of Two...’ tapi lihatlah, mereka benar-benar berbeda dan punya tujuan cerita masing-masing. Jadi kecerdasan dan analisis sangat dibutuhkan dalam hal cek and ricek ini.

Baiklah sekian dulu tips menentukan judul yang bisa aku kumpulkan untukmu. Tidak hanya untukmu lho, aku juga belajar dari tulisan ini. Memang menjadi penulis itu bukan perkara gampang. Bakat saja tidak cukup. Dibutuhkan usaha keras sekaligus pintar mengatur waktu. Belum lagi kalau naskah yang sudah beratus-ratus halaman itu butuh revisi total. Pokoknya harus punya stok sabar dan motivasi yang banyak. Biarlah di masa muda susah-susah dulu, berjuang dulu, baru nanti kalau karyanya berhasil, boleh lah ikut gaya-gayaan. Siapa sih yang tidak mau tenar seperti Rowling, Paulo Coelho, Dan Brown, Asma Nadia, Kang Abik, dll? Semua mau kan. Jadi be patient, enjoy the process!

Semua butuh proses
Sekarang menulislah dengan semangat, meski fasilitas apa adanya. Laptop butut sering mati sendiri, meja belajar reot, kamar sumpek, these not the matter, guys! Semuanya akan terbayar kalau kamu sudah sukses. Kalau novelmu terbit dan ternyata dicintai banyak orang, tentu kamu akan mendapat royalti yang bisa digunakan untuk renovasi kamar, investasi gadget yang memadai, pulpen canggih, buku catatan keren, dan lain sebagainya. Tapi syaratnya jangan mudah menyerah. Naskah ditolak berkali-kali itu lumrah. Ingat betapa banyak penulis terkenal yang awalnya ditolak penerbit sampai puluhan bahkan ratusan kali. Tahu Chronicles of Narnia, kan? Nah itu penulisnya, Si Om Lewis, pernah ditolak penerbit sampai 800 kali. Bayangkan tuh! So, tidak ada alasan untuk menyerah. Oke?

Fighting :) Ting!





The Women of Our Lives: 4 Cara Rasulullah Menghargai Istri

$
0
0


Berapa banyak lelaki yang ingin menikah dengan alasan ia tidak bisa mengurus dirinya sendiri? Mereka beranggapan bahwa peran seorang istri hanya sebatas memasak untuknya, membersihkan rumahnya, mencuci hingga menyetrika pakaiannya, menyiapkan perlengkapannya, dan memenuhi segala permintaannya. Padahal dalam Islam, seorang istri menempati posisi yang begitu mulia. Allah tidak menyuruh seorang lelaki menikah hanya karena alasan tersebut, melainkan agar keduanya bisa merasakan tenteram. 

Lalu apakah sesungguhnya peran seorang istri bagi suami?


Hal inilah yang dijawab oleh video kolaborasi antara Mohamed Zeyara dan Sheikh Omar Sulaiman berjudul The Women of Our Lives. Dalam video diperlihatkan betapa menyedihkan kehidupan Zeyara yang masih single. Tempat tidur tidak rapi, kaos kaki dan makanan berceceran dimana-mana, lantai kotor, pokoknya super berantakan. Karena malas untuk merapikan semua itu, Zeyara akhirnya berpikir untuk segera menemukan seorang istri. Tujuannya jelas, dia ingin ada seseorang yang bisa meng-handle semua masalah tadi. Pikirnya kalau sudah memiliki istri, ia tidak perlu lagi capek-capek merapikan kekacauan yang sudah ia buat. Kaos kaki bisa bebas ia lempar ke sudut mana pun, toh ada yang bertugas memunguti.

Cerita berlanjut ketika Zeyara berkunjung ke rumah pamannya. Karena istri sang paman mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat di rumah sakit, jadi Zeyara berinisiatif untuk melakukan kunjungan rutin ke rumah sang paman. Saat itulah ia kemudian bercerita pada pamannya, bahwa ia sangat membutuhkan seorang istri. Sang paman yang bijak itu pun sudah bisa menerka alasan keinginan Zeyara yang tiba-tiba tersebut.

Sang paman kemudian menasehati Zeyara bahwa peran istri dalam sebuah pernikahan bukanlah menjadikan dia seorang pembantu, meskipun hal tersebut memang akan dikerjakan istri. Namun akan lebih baik jika suami menganggap istrinya adalah partner, keduanya  saling melengkapi. Islam sendiri tidak pernah mengajari seorang suami untuk bertindak arogan pada istri, seolah-olah dia adalah tuan sementara istri adalah budaknya. Rasulullah bahkan pernah berkata bahwa sebaik-baiknya lelaki adalah ia yang berbuat baik pada istrinya. Jika kita mau membaca sejarah hidup Rasulullah, kita akan tahu betapa Rasulullah adalah sosok suami yang sempurna. 

Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita ketahui dari Rasulullah saat memerankan sosok suami dan betapa ia sangat menghargai para istri:


1.  Selagi Bisa, Beliau Mengerjakan Sendiri

Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.


2.  Ikut Membantu Istri di Rumah

Setiap kali pulang ke rumah, dan belum ada makanan yang siap dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.  Aisyah bercerita, ‘Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumah tangga’.


3.  Tidak Marah Meskipun Kecewa


Pernah baginda pulang pada waktu pagi dalam keadaan lapar, tetapi dilihatnya tidak apa pun untuk sarapan. Bahkan yang mentah pun tidak ada. Nabi pun bertanya, “Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Aisyah).

Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa, wahai Rasulullah.”

Rasulullah lantas berkata, “Jika begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit tergambar rasa kesal di raut wajah baginda.


4.  Marah pada Lelaki yang Memukul Istri

Baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami sedang memukul isterinya. Rasulullah menegur,
“Mengapa engkau memukul isterimu?”
Lantas dijawab dengan agak gemetar, “Isteriku sangat keras kepala! Sudah diberi nasihat, tetap begitu juga, jadi aku pukul lah dia.”
“Aku tidak menanyakan alasanmu,” sahut Rasulullah. “Aku menanyakan mengapa engkau memukul teman tidurmu dan ibu dari anak-anakmu?”
Nah, poin-poin suri tauladan dari Rasulullah itulah yang ditampilkan dalam video. Bagaimana paman Zeyara  dan istrinya seling bahu-membahu dalam mengurus kebersihan rumah hingga urusan dapur. Bagaimana mereka saling menyiapkan sepatu pasangannya sesaat sebelum tidur. Dan bagaimana sang paman membuatkan puzzle berupa wajah sang istri sebagai kejutan.

Ah, video singkat ini berhasil menyentuh hati terdalam. Aku kagum melihat kehidupan sang paman dan istrinya yang tetap penuh kasih sayang meski sudah berusia lanjut. Video ini juga membuatku membayangkan seperti apa kehidupan Rasulullah bersama para istrinya dahulu. 

Video ini sangat aku rekomendasikan untuk ditonton, terutama bagi lelaki yang masih berpikiran seperti Zeyara di awal video. Setelah menonton video ini, semoga persepsimu tentang peran seorang istri bisa sedikit atau sepenuhnya berubah. InshaAllah...



The successful marriage is not when you can live in peace with your wife, but when you can’t live in peace without her—Yasir Qadhi

A husband said to his wife, ’50.000 years before the sky was introduced to the sea, Allah Azza Wajjalla wrote down your name next to me’.

Our love is the best love because you make my iman rise, you help me in the dunya, and for that reason I want to meet you again in Jannah.


4 Youtubers Ini Muslim

$
0
0


Kamu punya hobi nonton video di youtube? Biasanya video apa saja yang ditonton? Video clip musik, ya? Lihat tuh artis-artis di Vevo, bahkan viewers-nya ada yang sampai 1 milyar. Nggak nyalahin juga sih kalau kamu suka, yang salah itu kalau nonton video-video yang sama sekali nggak ada manfaat, justru mudharatnya yang banyak. Nah, bagi kamu pemuda-pemudi Islam, atau siapapun kamu,  yang menginginkan video kreatif, inspiratif, plus orang-orangnya cakep, channel youtube 4 pemuda ini bisa kamu subscribe. Have a look!

4. Karim Metwaly (Channel youtube: AreWeFamousNow)
Karim Merwaly from AreWeFamousNow
Karim ini berdarah Arab, dan sekarang sudah hijrah ke Amerika. Di youtube-nya, Karim sering bikin video yang bisa berperan mengubah persepsi banyak orang tentang Islam dan Arab. Videonya Karim lebih ke komedi, berbau Islam, tapi terkadang dia ini agak melenceng sehingga(menurutku) kurang baiklah hal-hal tertentu tersebutdijadikan konsumsi publik. Dia pernah foto pegang anjing gitu, dan di caption dia bilang bosan dengan ini haram dan itu haram. Dia juga punya pacar bernama Saskia, Muslim juga, cantik & manis

Terlepas dari itu semua, banyak kok videonya Karim yang juga inspiratif. Salah satunya waktu dia eksperimen di tepi jalan dalam video berjudul Blind Muslim Trust Experiment. Karim sengaja pake penutup mata, jaket tebal karena memang lagi musim dingin, dan tangannya dibuka lebar-lebar. Ternyata banyak lho orang Amerika yang singgah dan give him a hug. Tapi di sinilah ketahuan 'rada melencengnya' Karim, masak dia terima aja dipeluk wanita. Lucunya pas datang dua gadis Muslim berhijab, mereka bilang: I can't hug you because I am Muslim


3. Omar Albach

Omar Albach
Omar Albach ini berstatus sama kayak Zeyara, dia aktivis yang aktif banget membela kebebasan Palestina, Syiria, Rasism dan Islamophobia di Amerika, khususnya Kanada. Terlepas dari itu semua, Omar dan Zeyara juga sering bikin video bersama, karena ternyata mereka ini temenan sejak SMA. Suka gemes kalau udah lihat mereka berdua ngobrol. Kelihatan kalau keduanya akrab dan memahami satu sama lain.

Salah satu postingan yang paling aku sukai di page-nya Omar adalah tentang sebuah foto dari Damascus, Syiria yang diambil pada tahun 1889. 

Mohammed and Sameer, Muslim and Nasrani Orphans from Damascus in 1889
Foto ini menampilkan dua orang lelaki bernama Mohammed dan Sameer. Mohammed adalah seorang Muslim yang buta, sementara Sameer adalah seorang kurcaci lumpuh beragama Nasrani. Setiap berjalandi sepanjang jalanan kota Damascus, Mohammed selalu menggendong Sameer. Jadi, mereka berjalan dengan mata Sameer dan kaki Mohammed. Keduanya hidup dalam satu kamar dan selalu bersama. Ketika Sameer meninggal, Mohammed mengunci diri di kamar dan menangis selama satu minggu. Akhirnya ia pun ikut meninggal karena kesedihan yang mendalam.


2.  Saif Shawaf
Saif Shawaf
“I was born on October 30th 1991 in Saudi Arabia in a city called Jeddah. Both my parents were born in Syria in a city called Hama. Canada is my home, Syria is my blood. I love my culture and love life. I hate politics and I hope one day all of the Arab countries will unite to become one again.”

Ini adalah salah satu youtuber favoritku, karena dari caranya bicara dan bertingkah, ketara sekali kalau orangnya asli lucu dan penghibur. Di youtube dan media sosial, Saif juga seperti Zeyara dan Omar. Mereka ini giat banget menyuarakan tentang Palestina, Syiria, mengumpulkan donasi, serta melakukan wawancara untuk mengetahui persepsi orang-orang mengenai Arab. Saif pernah bikin video bareng Zeyara yang menurutku inspiratif banget. Dalam video tersebut, Zeyara mengenakan sorban Palestina lalu berdiri/duduk di keramaian, kemudian Saif datang dan mencacinya. Mereka ingin tahu bagaimanakah respon orang-orang di sekitar saat mengetahui ada pemuda yang dilecehkan hanya karena sebuah sorban yang identik dengan agama atau negara tertentu. 

Hasilnya? Kamu pasti kaget, karena ternyata banyak sekali yang membela Zeyara. Bahkan ada seorang pemuda yang tegas sekali melawan tindakan Saif. Ketika Saifmerebut sorban di leher Zeyara, pemuda Barat tadi balik merebut dari Saif dan memberikannya pada Zeyara. Oh ya, untuk video lucu kolaborasi Saif dan Zeyara, kamu bisa cari judul Annoying Guests di channel mereka.

Sayang, sepertinya sekarang Saif tidak lagi membuat video youtube. Saat membaca klarifikasinya di facebook, kok aku jadi sedih ya. Sekarang Saif dan keluarga baru saja pindah ke Dubai. Dia memulai hidup baru di sana. Dan sebagai anak perantau, I know lah bagaimana rasanya. Apalagi ini lintas negara plus lintas benua. Berikut klarifikasi dari Saif:


Ah, Saif. Semoga kamu bisa segera beradaptasi di Dubai. Semoga di sana kamu menemukan kehidupan yang lebih baik (tentu untuk dunia wal akhirat) dan masa depan yang lebih cerah. InshaAllah.


1. Mohamed Zeyara

Sure, he is Mohamed Zeyara!
Aku menempatkan Zeyara di urutan pertama karena memang video-videonya paling keren dibandingkan 3 orang sebelumnya. Zeyara benar-benar terlihat serius dalam menggarap setiap video yang ia upload, bahkan sampai berkolaborasi dengan seorang sheikh ternama bernama Omar Suleiman. Jika video 3 orang sebelumnya hanya membutuhkan proses kreatif ala kadarnya, video Zeyara sudah bisa dinamakan sebagai film pendek. Ia melakukan syuting layaknya seorang artis sungguhan. Ada sutradara, ada produser, dan sejenis itu. Pokoknya semua video Zeyara yang diberi judul #Inspiration sangat memperhatikan detail. Di beberapa video, Zeyara juga sering menampilkan dirinya sendiri tengah bicara di depan kamera. Mungkin ia rekam sendiri. Tapi memang ini hanya untuk kuliah singkat, pengumuman, pesan dari setiap episode #Inspiration series, atau wawancaranya dengan orang lain. 

Ini Fatima, keponakannya Zey. Aktingnya keren.
Untuk pembahasan mengenai Zeyara, aku sudah pernah menuliskan secara khusus. Kamu bisa membacanya di sini. Adapun video-video pilihan yang tidak boleh dilewatkan adalah: The Price of Marriage, Women of Our Lives, dan Whipped Cream and Cheerios. Tapi video yang lain juga tidak kalah bagus dan inspiratif kok. Silakan lihat sendiri, ya.

Okay, itulah tadi 4 orang youtubers Muslim yang kurekomendasikan untuk kamu subscribe, inshaAllah banyak manfaatnya. Setidaknya kita jadi lebih open minded dan peka terhadap keadaan umat saat ini. Happy watching!

5 Fakta tentang Ankara yang Harus Kamu Ketahui

$
0
0



Siapa yang tidak kenal Ankara, semua yang tahu Turki pasti tahu kota satu ini. Apalagi, Ankara adalah ibukota Turki itu sendiri. Meskipun kalau soal kepopuleran, Ankara kalah jauh dibandingkan Istanbul. Justru banyak orang awam pengetahuan tentang Turki beranggapan ibukota Turki itu ya Istanbul. 

Oh tidak kawan-kawan, mulai sekarang mari catat dengan baik, ibukota Turki itu Ankara. Dulu memang Istanbul itu dijadikan pusat pemerintahan, setidaknya di masa kekhalifahan Ustmani. Sampai akhirnya Ottoman ambruk dan digantikan republik, barulah Si Mustafa Kemal meminta ibukota dipindahkan ke Ankara. 

Alasannya sederhana, Istanbul itu kan identik dengan Islam, jadi Mustafa tidak mau pusat pemerintahannya ada bau-bau Islam. Istanbul harus disingkirkan. Sejak itulah Ankara didaulat jadi pusat administrasi Turki. Tapi kalau soal wisata, Ankara tidak ada apa-apanya. Jangan heran kalau kamu booking paket wisata Turki, Ankara tidak masuk dalam jadwal. Biarpun begitu, bukan berarti sama sekali tidak ada hal menarik yang bisa dijumpai di sana. Berikut beberapa fakta Ankara yang mungkin bisa menarik perhatianmu untuk backpacker ke sana. Have a look yes!


1.    Ankara juga Punya Lokasi Kumuh


Sama seperti Jakarta, kota sekelas Ankara juga punya sisi gelapnya. Ingin merasakan suasana hidup di kota ini, sebaiknya kamu testing dulu hidup di Jakarta. Ankara itu terkenal dengan biaya hidup yang mahal, terutama untuk kamu yang pilih tinggal di lokasi elit Kavaklidere. Orang yang punya rumah di Ankara itu kalau tidak kaya sekali, bisa dipastikan miskin sekali. Kelas menengah lebih senang tinggal di apartemen. 

Kalau kamu ingin menyaksikan sisi kumuh Ankara, silakan datang ke sebuah kawasan dekat Ankara Castle. Hanya saja, beberapa orang tidak merekomendasikan ‘orang-orang biasa’ untuk datang ke sana. Karena bisa jadi kamu tidak akan pernah keluar hidup-hidup. Huu, ngeri juga, ya. Kira-kira diapakan di dalam sana. Tapi kalau kamu merasa mampu, tentu datang ke sana akan jadi pengalaman istimewa.


2.    Taman Terkenal Bernama Guven Park

GuvenPark, Ankara (Photo by Mehmet Akinci)

Guvenpark ini bisa diterjemahkan sebagai Taman Damai. Letaknya ada di Kizilay alias pusat kota Ankara. Taman ini dilengkapi patung, bangku-bangku, dan air mancur. Banyak burung merpati yang menanti remah roti darimu juga. Pada hari libur taman ini akan jadi sangat ramai. Banyak masyarakat Ankara memilih menghabiskan waktu bersantai di taman ini. Mereka berkumpul bersama keluarga, bertemu sahabat dan kenalan, kekasih, lalu asik berbincang dan bercengkerama sepanjang hari. Suasana damai di taman ini tidak boleh kamu lewatkan jika berkunjung ke Ankara.


3.    Rata-Rata Penduduk Ankara tidak Bisa Bahasa Inggris


Nah, bagi kamu yang sudah menyiapkan perjalanan ke Ankara, ada baiknya belajar bahasa Turki dulu, meskipun hanya sedikit. Itu akan sangat membantu selama di sana. Berbeda dengan penduduk Istanbul yang sebagian paham bahasa Inggris, di Ankara ini sulit sekali menemukan native yang bisa bahasa Inggris. Mereka itu terlalu bangga dengan bahasa negaranya. Setidaknya kamu ngerti lah kalau ada yang bilang Tesekkur ederim itu artinya thank you, Ozur dilerim itu I am sorry, merhaba itu hellow, dan lain-lain.


4.    Supir Taksi di Ankara Lebih Jujur Dibandingkan di Istanbul


Istanbul kan terkenal sebagai kota wisata, jadi sudah biasalah kalau urusan mengerjai orang. Sama saja seperti di Indonesia. Watak orang di seluruh dunia ini sama, tidak peduli mereka dari negara mana, ras apa, pasti ada yang baik atau buruk, jujur atau penipu, amanah atau ingkar. Itu sudah sunnatullah. Karena Istanbul selalu dipadati turis, makanya banyak supir taksi yang suka main tipu-tipu. Sama aja kayak beberapa supir taksi di tanah air. Kalau kita tidak tahu jalan, alamat akan dibawa thawaf keliling kota dulu sebelum diantar ke tujuan. Akibatnya ongkos jadi jebol, belum lagi kalau di luar, kita harus keluar uang tip juga. Tentu hal seperti ini sangat menakutkan bagi traveler dengan budget minim.

But don’t worry untuk kamu yang mau main ke Ankara, karena berdasarkan pengalaman seseorang yang sudah pernah menetap di sana bertahun-tahun, penipuan ala supir taksi di kota ini bisa dibilang sangat minim. Mungkin ada, tapi tidak begitu tampak. Intinya selama di Ankara, kamu tidak perlu khawatir ditipu supir taksi. Bukan berarti kamu malah lengah, lho!


5.    Makamnya Mustafa Kemal di Anitkabir

Photo by neptuneholidays.in

Sepertinya kunjungan ke makam Bapaknya orang Turki ini jadi agenda wajib buat kamu. Belum afdol rasanya kalau ke Ankara tapi belum berkunjung ke sini. Memang ada apa saja di sana? Yang pasti ada kuburan. Selebihnya kamu bisa lihat barang-barang peninggalannya Mustafa, baik itu yang super penting seperti pakaian dinas, sampai yang super tidak penting seperti pakaian dalam. Bahkan anjing kesayangan Mustafa yang sudah dijadikan mumi pun ada di sana. 
 
Jangan disangka Anitkabir ini hanya onggokan tanah seperti makam orang biasa, makam yang satu ini kelas elit. Saat pembangunan saja membutuhkan waktu sampai 8 tahun. Luasnya jangan ditanya. Kalau kamu ngotot jalan kaki mengelilingi nih pemakaman, bisa dipastikan pulangnya bakal duduk nyantai di dalam ambulan. Hihi 

Nah, itulah tadi 5 fakta tentang kota Ankara yang harus kamu ketahui. Harapannya mulai sekarang kamu tidak berpikir kalau Turki itu melulu tentang Istanbul. Ya, maklum ya di sinetron-sinetron Turki yang diimpor ke Indonesia, setting tempatnya kebanyakan di Istanbul. Menurutku sih pilihan si Mustafa kali ini ada baiknya juga. Mereka tidak menumpang tindihkan segala pusat aktivitas di satu kota aja. Jadi pertumbuhannya pun bisa merata. Hmm, ada yang mau ke Turki dalam waktu dekat?

3 Langkah Mencintai Wanita Setangguh Ali bin Abi Thalib

$
0
0




Ali bin Abi Thalib, pemuda muhajirin sekaligus sepupu Rasulullah yang kisahnya begitu erat dengan kisah cinta lelaki sejati. Semua orang pasti setuju, bahwa pria Muslim sejati itu adalah dia yang bisa mencintai setangguh dan seanggun Ali. Cinta Ali pada Fatimah Az Zahra, putri Rasulullah, terus ditulis dari generasi ke generasi sebagai lambang kisah cinta yang agung. 

Cinta Ali pada Fatimah bukan hanya sebatas cinta seperti kebanyakan pemuda saat ini, cinta Ali pada Fatimah adalah cinta tulus yang dibalut kesabaran dan keikhlasan tingkat tinggi. Hingga akhirnya  Sang Maha Tinggi sendirilah yang menulis akhir kisah cinta mereka. Lalu sebagai pemuda Islam, apa sajakah langkah mencintai wanita seperti Ali?


1.  Cinta Ali adalah Kesabaran

Ali tidak mengenal Fatimah secara tiba-tiba. Mereka tumbuh bersama. Berteman sejak kecil. Jadi jika ditanya siapakah pemuda yang paling mengenal Fatimah, tentu jawabannya adalah Ali. Entah sejak kapan benih-benih cinta itu tumbuh di hati Ali, tapi melihat pribadi Fatimah, kurasa kita sepakat kalau gadis satu ini bisa membuat lelaki mana pun jatuh cinta padanya. Lihat saja tatkala Rasulullah pulang dengan tubuh bersimbah isi perut unta, Fatimah sambil menangis membersihkan pakaian ayahnya. Ia kemudian menghadang para kafir Qurays dan membela ayahnya tanpa takut sedikit pun. Pantas saja jika Fatimah menjadi putri kesayangan Nabi saw. Kurasa, salah satunya, hal seperti inilah yang membuat Ali diam-diam mencintainya.

Apakah Ali langsung mengungkapkan cintanya seperti yang dilakukan pemuda sekarang?

O, tidak. Ali masih belum seberani itu menemui Rasulullah untuk meminta Fatimah, sementara dirinya sendiri adalah pemuda miskin yang tidak punya apa-apa. Tapi entahlah, ketika Ali mendengar Fatimah dilamar Abu Bakar, dadanya bergetar. Ia merasakan perih. Saat itu Ali membatin, “Ternyata Allah sedang mengujiku.”

Ali bertekad akan ikhlas. Memang Abu Bakar bukan kerabat Nabi seperti dirinya, tapi seluruh penduduk Makkah tahu seperti apa kedekatan Abu Bakar dan Nabi. Saat hijrah pun, Rasulullah memilih berangkat ditemani Abu Bakar, sedangkan Ali diminta menjaga tempat tidur. Abu Bakar punya kedudukan yang jauh lebih mulia. Lihat saja sederet nama orang-orang terkemuka yang masuk Islam melalui Abu Bakar, belum lagi sederet budak yang dibebaskan. Ah, Abu Bakar memang pantas untuk Fatimah. Selagi Fatimah bahagia, Ali merasa bukan suatu masalah.

Tapi ternyata, lamaran lelaki semulia Abu Bakar ditolak Rasulullah. Ali pun bertanya-tanya, seperti apa kriteria menantu yang diharapkan Rasulullah?


2.  (Lagi) Cinta Ali adalah Kesabaran

Quote from Lailah Gifty Akita
Kini kesempatan bagi Ali untuk memperistri Fatimah masih terbuka. Ia kembali mempersiapkan diri. Tapi tidak disangka, kabar mengejutkan kembali datang. Fatimah telah dilamar oleh sahabat Nabi yang lain, yaitu Umar bin Khattab, lelaki yang dijuluki Al Faruq alias pemisah antara kebenaran dan kebatilan ternyata juga jatuh hati pada putri Rasulullah yang satu ini.

Lagi-lagi Ali bertekad untuk ikhlas. 

Dibandingkan lelaki seperti Umar, siapalah Ali ini. Benar Umar masih tergolong baru sebagai Muslim, tapi siapa pula yang menyangsikan kesetiaan, keberanian, dan kekuatannya dalam membela Islam? Hanya ada satu orang yang bisa menyamai kedudukan Umar, yaitu Hamzah paman Nabi. Ali tidak ada apa-apanya. 

Lihat saja saat berhijrah, Ali harus mengendap-ngendap keluar dari kota Makkah, bahkan dia hanya berani berjalan di malam gelap gulita saja. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Sementara Umar? Lelaki ini justru naik ke atas Kakbah lalu berkata dengan lantang,

Hari ini putra Al Khatab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang Umar di balik bukit ini!”

Ah, benar sekali. Dinilai dari sisi mana pun, Umar lebih pantas menjadi suami Fatimah. Selagi Fatimah bahagia, sungguh ini bukan suatu masalah.

Tapi tahukah, ternyata lamaran lelaki sehebat Umar juga ditolak oleh Rasulullah saw. Ali semakin heran, seperti apakah lelaki yang ditunggu Rasulullah untuk dinikahkah dengan Fatimah? Apa seperti Usman sang miliarder, suami Ruqayyah? Atau seperti Abul Ash ibn Rabi sang saudagar Qurays, suami Zainab? Dua menantu Rasulullah itu membuat Ali hilang kepercayaan diri.

Di antara Muhajirin hanya Abdurrahman ibn Auf yang setara dengan dua menantu Nabi tersebut. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan ilegan. Atau Sa’d ibn Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat? Entahlah, Ali tidak bisa menentukan siapa tepatnya.

3.  Cinta Ali adalah Keberanian

“Kenapa bukan kamu saja yang mencoba, Wahai Ali? Kami punya firasat engkaulah yang ditunggu Rasulullah.” Ucap teman-teman Ansharnya.
“Aku hanya pemuda miskin.” Ali menjawab.
“Kami ada di belakangmu. Semoga Allah menolongmu.”

Akhirnya setelah mengumpulkan segenap keberanian yang dimiliki, Ali bertamu pada Rasulullah. Pada awalnya Ali tidak yakin pada dirinya sendiri, tapi kemudian ia bertekad untuk mengungkapkan apa yang selama ini terpendam di hati.“Engkau pemuda sejati, wahai Ali!” Begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggung jawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya.

Dan siapa sangka, lamaran Ali dijawab dengan kata “Ahlan wa Sahlan” yang bermakna Selamat Datang. Kata ini diucapkan Rasulullah bersamaan dengan senyuman yang sangat indah. Tapi Ali, ah, ia justru tidak paham maksud ucapan Rasulullah.

Ali pun pulang dan kemudian ditanyai oleh teman-temannya, “Bagaimana jawaban Rasulullah?”
“Entahlah.” Jawab Ali.
“Entahlah bagaimana?”
“Rasulullah menjawab Ahlan wa Sahlan. Menurut kalian itu sebuah jawaban?” tanya Ali polos.
“Aduh, kawan. Kamu ini payah sekali. Itu artinya lamaranmu diterima. Ahlan saja sudah bagus, ini ditambah wa sahlan pula.” Teman-temannya tertawa, memukul pundak Ali, dan bergantian mengucapkan selamat.
Dan pada akhirnya, sejarah mencatat, Ali bin Abi Thalib menikahi Fathimah binti Muhammad. Kisah cinta Ali membuat semua orang berdecak kagum. Tidak heran jika Arab memiliki sebuah yel-yel“Laa fatan illa Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”. Cinta Ali bukanlah cinta yang mementingkan dirinya sendiri. Bukan cinta yang dipenuhi ambisi ingin memiliki. Cinta Ali adalah cinta yang sanggup mengikhlaskan. Cinta yang berlandaskan tanggung jawab dan tujuan yang benar.



Lalu Fatimah, tahukah kamu bahwa dalam sebuah riwayat disebutkan, ia pernah berterus terang pada suaminya,  

“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda.”
Ali kaget bukan main, “Kalau begitu mengapa engkau mau menikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”
Sambil tersenyum Fatimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah dirimu.”

Ah, kisah yang indah. Bahkan kisah cinta fiksi melegenda sekelas Romeo dan Juliet, Laila dan Majnun, Jack dan Rosse, pun tidak bisa menandingi. Untukmu para lelaki, Ali adalah teladan paling baik dalam urusan mencintai. Jika wanita itu ditakdirkan untukmu, bersyukurlah. Tapi terkadang ada beberapa hal di dunia yang berjalan tanpa bisa kita kendalikan, salah satunya cinta dan jodoh. Kita mencintai seseorang, bukan berarti dialah yang ditakdirkan Allah sebagai pasangan hidup. 

Sampai kiamat, jodoh akan tetap menjadi misteri. Tak seorang pun bisa menentukan siapa jodohnya sebelum ijab qabul diucapkan. Jika memang kamu tidak ditakdirkan berjodoh dengan seseorang yang dicinta, ikhlas adalah jalan terbaik, bukan malah meneror wanita tersebut, atau lebih buruk, kamu akhiri hidupmu sendiri. Aku tahu seperti apa sakitnya, tapi percayalah, itu tidak akan lama. Semakin bertambahnya waktu, insyaAllah kamu akan melupakannya. Semoga siapapun yang saat ini sedang mencintai, ia bisa mencintai dengan niat yang benar, sebenar niat Ali pada Fatimah.



Referensi: Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A. Fillah

Negeri Van Oranje: Film Indonesia Paling Ditunggu Tayang Desember 2015

$
0
0


Film Negeri Van Oranje

Pertama kali kenal Negeri Van Oranje ketika aku ikut lomba Hollad Writing Competition (HWC 2015) yang diadakan NESO Indonesia beberapa bulan silam. Yah walaupun hanya masuk TOP 30, aku udah bersyukur banget, setelah satu sebelumnya sama sekali nggak masuk dalam deretan finalis. Masih ada tahun depan untuk mencoba.Paling nggak aku jadi tahu kalau Indonesia punya sebuah novel laris berjudul Negeri Van Oranje, yang pertama kali terbit tahun 2009. Para penulisnya sendiri merupakan juri HWC 2015. 

Sejak Maret lalu aku memang sudah follow akun twiter Negeri Van Oranje, jadi aku tahu kalau novel ini segera diangkat ke layar lebar. Diingat-ingat sudah beberapa bulan berlalu sejak tahu kabar kalau para pemain mulai proses syuting di Belanda, tapi ternyata film ini baru akan dirilis 23 Desember nanti. Aku sih sangat exited karena film ini mengambil setting Belanda, salah satu negara yang sangat ingin kukunjungi karena budaya bersepedanya. So you know lah kenapa aku jadi cukup update mengenai film ini. Bagi kamu yang sama sekali belum pernah baca novel atau dengar tentang Negeri Van Oranje, follow me then, I’ll show you bellow!


Negeri Van Oranje Bercerita tentang Apa?

Baik di novel atau di filmnya nanti, Negeri Van Oranje sudah pasti berkisah tentang lima orang putra-putri Indonesia yang terdampar di negara bernama Belanda. Mereka adalah Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri. Bukan terdampar karena pesawat mereka terjun bebas di ladang tulip atau kapal mereka nyungsep di pantai Belanda, melainkan mereka sedang menempuh study S2 di negara tersebut. 

Novel Negeri Van Oranje ditulis oleh Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Permana. Kempatnya tentu pernah menjajal hidup di Belanda. Malahan banyak hal yang dituliskan dalam novel ini merupakan pengalaman nyata mereka selama di Londo. Pasti seru ya kalau kisah nyata yang dituliskan, jadi lebih real!

Keren banget mereka bisa kuliah S2 di negara secantik Belanda, tempat tulip-tulip bermekaran di bawah deretan kincir angin, belum lagi kanal-kanalnya yang super classic. Sebuah pertemuan yang akhirnya menyatukan 5 orang tadi dalam sebuah ikatan persahabatan. Asyik aja gitu lihat satu cewek punya sahabat empat cowok. Tentu bakal ada lika-likunya. Bahkan dengar-dengar Lintang (si cewek satu-satunya) akan jadi objek rebutan. Tapi sayang, sejak dari Tanah Air,  Lintang ini sudah bertekad bulat buat dapatin suami bule. Bagaimana akhir kisah mereka? Siapakah di antara 4 sahabatnya yang nanti juga akan dicintai Lintang?  Silakan baca di novel atau tunggu saja filmnya. 


Siapa Saja Pemain Film Negeri Van Oranje?

  • Lintang (Tatjana Saphira)
  • Banjar (Arifin Putra),
  • Geri (Chicco Jerikho),
  • Wicak (Abimana Aryastya)
  • Daus (Ge Pamungkas)
Pemain film Negeri Van Oranje

Di antara lima aktor terkenal itu, yang paling kutunggu itu perannya Abimana. Selain film ini, sebentar lagi dia juga membintangi Bulan Terbelah di Langit Amerika yang merupakan kelanjutan 99 Cahaya di Langit Amerika. Penampilan Abimana di Negeri Van Oranje ini rada gimana gitu, mungkin karena tuntutan model rambut gondrong. Tapi justru itulah yang bikin penasaran.


Negeri Van Oranje Syuting di Kebun Tulip Terbesar di Dunia, Keukenhof

Belanda tanpa tulip bagaikan pocong tanpa kafan. Keduanya  blas nggak bisa dipisahkan. Memang Belanda punya banyak tulip, kalau lagi musim hampir di semua taman ada tulipnya. Tapi mereka juga punya satu taman tulip terbesar dan paling tersohor seantero dunia. Taman ini bernama Keukenhof atau bisa juga diartikan sebagai Taman Dapur (nyambung?). Keukenhof ini nggak buka sepanjang tahun, hanya 8 minggu saja di bulan April sampai Mei. Pas tulip sedang musim berbunga, baru ini taman dibuka untuk umum. Kebetulan sekali jadwal syuting Negeri Van Oranje bertepatan dengan dibukanya taman ini, jadi kita juga bisa lihat keindahan taman ini dalam film nantinya. 
Lokasi syuting film Negeri Van Oranje
"Setahu saya, jadwal syuting memang disesuaikan dengan waktunya bunga tulip berkembang. Jadi pas syuting memang bunga tulipnya sedang bermekaran. Pokoknya indah sekali. Saya cerita sama ibu saya, kalau saya syuting di Keukenhof. Ibu saya seperti kurang senang karena saya sudah ke sana dan dia belum. Tapi setahu saya ibu saya sudah pernah ke Keukenhof, tapi sudah lama sekali. " Ujar pemeran Banjar seperti yang dilansir kapanlagi.com

Selain tempat-tempat ikonik plus kampus-kampus beken di Belanda, film Negeri Van Oranje juga mengambil setting di Praha, Republik Ceko. Jika ditanya kenapa bisa di sana, aku juga belum tahu persis. Yang pasti itu kejutan untuk penonton.

Nah itulah tadi sekilas dua kilas mengenai upcoming movie: Negeri Van Oranje yang akan kita saksikan di bioskop Desember nanti. Bagi yang penasaran dengan keindahan Belanda atau ingin tahu lika-liku kuliah di sana, film ini sangat kurekomendasikan.

 


6 Hal yang Akan Membuatmu Jatuh Cinta Pada Tokopedia

$
0
0


“Sudah cek Tokopedia, belum?”

Bagi kamu yang tinggal di Indonesia atau merasa jadi rakyat Indonesia, kalimat tanya di atas pasti sudah tidak asing lagi. Mulai dari iklan catok rambut sampai garpu taman yang sekarang masih terus tayang di TV, semuanya selalu diakhiri dengan kalimat, ‘Sudah cek Tokopedia, belum?’. 

Tak bisa dipungkiri, nama Tokopedia memang sangat populer, setidaknya dalam waktu setahun terakhir. Banyak teman-teman yang bertanya, Tokopedia ini kan isinya jual-jualan, kok bisa mereka bikin iklan segiat itu di televisi yang tentunya merogoh uang tidak sedikit? Kalau kamu termasuk salah satu yang menanyakan hal serupa, berarti kamu memang belum kenal siapa nih sebenarnya Si Tokopedia. 

Oleh karena itu, kali ini aku akan merangkum hal menarik yang akan membuatmu punya chemistry luar biasa dengan Tokopedia.


1.  Rihlah Panjang Menemukan Nama Tokopedia

Leon dan William, Founders Tokopedia
Ide Tokopedia tercetus di kepala dua laki-laki yang menjadi co-founder nya yaitu William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison, saat keduanya masih berstatus pegawai di sebuah perusahaan IT yang hampir gulung tikar. Saat itu William berpikir, bagaimana jika ada sebuah website dimana pengunjung bisa membuat website mereka sendiri? Sebuah website yang dilengkapi dengan fungsi transaksi-online dengan mekanisme transaksi yang aman? Karena berdasarkan pengalaman menjadi Super Moderator di salah satu forum yang ada jual beli online, banyak sekali kasus penipuan yang terjadi di ranah dunia maya. 

Nah, karena ide jual-beli aman inilah, William akhirnya berpikir untuk mencari nama domain yang tepat. Ide pertama yang muncul adalah Belanja Aman. Sayang, Leon tidak setuju dengan nama tersebut. Mereka pun cari-cari nama lain. 

Setelah melewati proses yang tidak ‘mudah’, William menemukan satu nama lagi yaitu Kopaja alias Toko Apa Saja. Saat ide ini diutarakan, lagi-lagi Leon tidak setuju karena nama ini sudah teregistrasi sebagai Koperasi Angkutan Jakarta. So, sudah tidak orisinil lagi. Gagal Kopaja, mereka pernah berpikir soal nama indowebstore.com. Tapi karena sebelumnya sudah ada indowebster yang sudah terkenal, mereka pun ambil langkah aman dengan mencari nama lain.

Suatu hari saat pulang kantor dengan ojek langganan, sambil menikmati angin anget Jakarta, dipadukan keahlian melamun yang dimiliki William, ide nama Tokopedia akhirnya terbang juga melintasi kepalanya. Ia berpikir, Tokopedia ini diharapkan menjadi ensiklopedia toko-toko online di Indonesia.

Toko + Ensiklopedia =  Tokopedia


2.  Menerima Pendanaan Terbesar dalam Sejarah Starup Indonesia

Sejak pertama kali didirikan 2009 lalu, Tokopedia sudah menerima berbagai investasi bergengsi setiap tahunnya. Pendanaan awal Tokopedia didapatkan dari PT Indonusa Dwitama (2009), East Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), NetPrice (2012), Softbank Ventures Korea (2013), SoftBank dan  Sequoia Capital (2014). Percaya atau tidak, pendanaan yang terakhir disebutkan tadi memberikan investasi USD 100 juta untuk Tokopedia. Angka ini dianggap angka terbesar dalam sejarah pendanaan startup di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.


3.  Barang yang Pertama Terjual di Tokopedia

Sekarang kita tidak lagi bertanya-tanya kalau Tokopedia bilang mereka sudah mengirimkan jutaan produk dalam kurun satu bulan. Yang bikin bertanya-tanya itu, apakah barang pertama yang berhasil dijual Tokopedia?



Tenyata, barang bersejarah tersebut sebuah kaos merah bertuliskan ‘Kami tidak Takut’ seharga 40 ribu. Kaos ini terjual 6 tahun lalu, tepatnya 17 Agustus 2009, di menit ke-12 setelah Tokopedia diluncurkan ke publik. Kaos ini menjadi salah satu wakil dari semangat Tokopedia yang tidak pernah takut untuk mewujudkan mimpi besar mereka, walaupun banyak yang tidak percaya dengan mimpi tersebut.

 
4.  Nakama: Panggilan untuk Tim Tokopedia

Tim Tokopedia

Kalau nanti kamu bergabung bersama Tokopedia, siap-siap dipanggil Nakama. Nama ini diambil dari bahasa Jepang yang berarti “Lebih dari teman/hubungan yang sudah seperti keluarga”. Wah ini artinya Tokopedia menganggap semua yang bekerja sama dengannya tidak hanya sebatas hubungan kerja, melainkan lebih dekat lagi yaitu keluarga. Pada masa-masa awal pendirian, Tokopedia memang hanya diisi oleh 4 orang karena banyak yang menganggap tidak prospek. Tapi sekarang, you can see, banyak yang antri ingin bergabung menjadi Nakama Tokopedia.


Melalui blognya, Nakama Tokopedia mengungkapkan bahwa mereka akan terus bekerja optimal agar semua para pengguna bisa merasakan pelayanan terbaik. Mereka juga akan terus melakukan edukasi ke seluruh Indonesia agar semakin banyak orang Indonesia yang bisa melihat begitu besarnya potensi pengembangan bisnis lewat internet, sehingga semakin banyak orang yang bisa menciptakan peluang untuk dirinya sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitarnya, dan semakin banyak pula lapangan pekerjaan baru yang tercipta.
 

5.  Tokopedia tidak Sembarang Pilih Brand Ambassador

Baru-baru ini kamu pasti sudah lihat iklan Bad Hair yang diisi oleh penyanyi pendatang baru, Isyana Sarasvati (setelah sebelumnya Tokopedia memilih Chelsea Islan yang tak kalah inspiratifnya). Ternyata pemilihan Isyana Sarasvati sebagai brand ambassador ini bukan main sembarang ambil, William memperhatikan betul karakteristik dan kesamaan antara Tokopedia dan Isyana. Seperti yang dikenal publik, meskipun Tokopedia masih berumur 6 tahun, namun kita bisa melihat bagaimana ia terus bertumbuh. Sama seperti Isyana yang seorang pendatang baru, namun karyanya semakin dikenal dan dicintai masyarakat Indonesia. Isyana juga memiliki misi yang sama dengan Tokopedia, yaitu membangun Indonesia menjadi lebih baik.  

Isyana Sarasvati, new brand ambassador Tokopedia

“Tokopedia memiliki misi yang luar biasa, yaitu membangun Indonesia dengan mendukung perkembangan bisnis-bisnis baru. Saat ini sudah banyak sekali penjual online yang berhasil menciptakan peluangnya bersama Tokopedia. Mereka bahkan bisa membangun lapangan pekerjaan bagi lingkungan sekitarnya,” kata Isyana.


6.  Tokopedia Student Ambassador: dari Tokopedia+Mahasiswa untuk Indonesia

Tokopedia Student Ambassador ini merupakan program baru dari Tokopedia yang dikhususkan untuk mahasiswa. Para Tokopedia Student Ambassador yang terpilih akan diberikan pelatihan kemampuan profesional dan soft skill. Juga ikut berkontribusi langsung dalam berbagai program yang akan diselenggarakan oleh Tokopedia. Mereka yang terpilih diharapkan bisa turut mewujudkan visi Tokopedia yaitu, “Membangun Indonesia yang Lebih Baik Lewat Internet”.


Sumber: https://blog.tokopedia.com/


Viewing all 331 articles
Browse latest View live